Arcade Station (Indonesian Version) Episode 8



Episode 08: Relaxing in Another City -STAGER (All Stage Clear)-


MOVEMENT RHYTHM COMMUNITY (93)
Xephyr
Guys? (12:51 PM)
Sudah sampai di Arcade Station *nama kota disensor*(12:52 PM)
Dimana kalian? (12:53 PM)
Baru saja sampai :^ (12:53 PM)

***
“Salmon asap itu menu terbaik di restoran ini, aku yakin kalian ingin mencobanya,” kata Hans sambil menunggu hidangan di restoran bermutu tinggi penuh dengan kursi dan meja berwarna-warni.
Don berkomentar terhadap dinding restoran yang kebanyakan terbuat dari kaca dan batu-bata putih, “Indah, tapi simple.”
“Benar-benar berseni,” tambah Dave.
Dave melihat Ward sedang bermain Tone Sphere di ponselnya. “Kamu main Tone Sphere?”
“Ya, aku ingin mencobanya. Tertarik setelah collab dengan Groove Coaster bulan lalu.” Ward memilih lagu Stager (All Stage Clear) dengan tingkat kesulitan NORMAL.
“Whoa! Tone Sphere! Seperti osu!” sahut Ian.
Tone Sphere, yang dari Sta? Yang terkenal dengan lagu-lagu di Cytus dan Deemo?” tanya Ed.
“Tunggu? Sta yang membuat game ini?” tanya Dave.
Cara bermain Tone Sphere benar-benar sederhana: Saat musik mulai terdengar, beberapa note berbentuk lingkaran mulai muncul pada layar, dan player harus menekan note-note itu ketika garis lingkaran melewati tepat pada note. Ada juga note “hold” yang harus terus ditekan hingga menghilang, dan note “slide” yang harus ditekan dengan menggerakan jari dari luar note. Beberapa note juga bisa berotasi, membesar, dan turun ke bawah di mana player harus menekannya.
“Kamu benar. Seperti osu!” Ward melanjutkan bermain mengikuti irama lagu.
“Permisi, enam salmon asap.” Pelayan berbaju merah tiba menaruh enam piring salmon asap dengan sup jamur dan kentang tumbuk masing-masing di meja.
“Whoa! Kelihatannya lezat!” kata Ian.
Yeah! 6 stars!” Ward selesai bermain Stager (All Stage Clear) di Tone Sphere sebelum menggunakan kamera ponselnya. “Harus foto dulu buat Instagram Stories!”
“Aku juga!” Dave juga mengambil gambar sepiring salmon asapnya.
“Omong-omong, Xephyr baru saja tanya di LINE. Dia baru tiba di Arcade Station,” kata Don.
Ward berkata, “Aku tidak tahu bagaimana harus menggunakan uang yang baru saja ayah beri. Dia bilang, jangan beli apapun kecuali makanan dan baju.”
Ian memberi usul, “Aku tahu, karena kita semua sudah ada di sini, jalan-jalan saja! Shopping!”
“Tunggu, kamu serius? Kita harus menunggu giliran untuk main Sound Voltex!” Don mengingatkan.
“Alasan sempurna. Aku sudah melihat figurine Touhou di salah satu toko di bawah.”
Touhou?!” sahut Don bersemangat. “Antar aku ke sana! Antar aku setelah kita selesai makan!
“Wow, kalian ingin beli figurine Touhou?” tanya Ward.
“Tentu saja! Alasan sempurna untuk menghabiskan uang!” seru Ian.
Hans berkata, “Oke! Kita kumpul lagi di Arcade Station setelah satu jam. Ward, aku tahu toko baju terbaik yang belum ada di kota kita.”
“Kelihatannya keren!” ucap Ward.
***
Guys, ini rencananya. Kalian beli minuman. Aku akan memberitahu satpam dekat food court tentang stalker atau pencuri atau siapalah,” Norcross memberitahu rencananya pada Toshi dan Amy. “Omong-omong, aku nitip pearl milk tea.”
“Aku tak yakin kalau pencurinya akan melarikan diri setelah kita lapor ke satpam, “kata Toshi.
“Baiklah, kita harus terlihat natural, seakan-akan kita tidak tahu kalau pencuri itu mengikuti kita sama sekali,” tambah Amy.
“Kita mulai saja. Aku lapor satpam. Aku akan segera kembali!” Norcross berjalan meninggalkan Toshi dan Amy yang berjalan menuju tea bar di food court.
Amy memesan kepada kasir tea bar itu, “Um, satu pearl milk tea, satu strawberry milk tea. Dan … Toshi, mau apa?”
Toshi melihat ke belakang saat pencuri itu mengawasi mereka tanpa melihat Norcross melapor pada satpam. Dia akhirnya memesan, “Satu chocolate milk tea.”
“Oke. Toshi, kamu punya uang lebih untuk bayar yang punya Norcross dulu?” tanya Amy.
“Ya. Sebaiknya kita cepat-cepat! Tidak ada jalan lain,” Toshi ketakutan ketika Amy membayar kepada kasir itu.
“Serius, Toshi? Tidak perlu panik begitu.”
“Norcross balik lagi.” Toshi menatap Norcross kembali menemui mereka di depan tea bar.
Norcross mengungkapkan rencana selanjutnya, “Aku sudah lapor ke satpam. Selanjutnya, kita ke department store di bawah, berpura-pura kita akan beli baju. Kalau benar-benar ingin beli baju, lebih bagus.”
“Dan …?” tanya Toshi.
“Satpam itu bakal mengikuti kita dan pencuri itu.”
“Ini tehnya!” ucap sang kasir memberikan pesanan mereka pada Amy.
“Terima kasih. Haruskah kita minum dulu sebelum ke department store?” tanya Amy.
***
“Whoa, banyak sekali toko baju di sini!” Dave berjalan-jalan melihat beberapa toko baju dengan Ward, Hans, dan Ed. “Kebanyakan belum ada di kota kita.”
“Whoa! Ini toko baju yang aku bicarakan tadi, Ward!” Hans menunjuk toko baju branded dari Swedia. “Pasti kamu suka. Kita lihat-lihat dulu, terus beli.”
Keempat pemuda itu mengunjungi area menswear, di mana mereka melihat-lihat beberapa baju yang terjual di sana. Yang terpenting, mereka melihat baju, celana, dan tag harganya, yang menunjukkan begitu mahal harganya.
“Mahal sekali!” Ward melihat jaket hitam tebal. “Aku bisa main lebih dari 100 credit game di Arcade Station dengan harga segini!”
“Ada yang bisa saya bantu?” seorang wanita berseragam kemeja putih tiba.
Ward menjawab, “Tidak, terima kasih. Kami hanya melihat-lihat saja.”
“Kalau Anda ingin tahu, casual shirt dan t-shirt sedang menjadi barang bestselling kami.”
Dave menunjukkan jacket hitam bergaris biru pada Ward. “Ward, Hans, Ed, bagaimana menurut kalian jaket ini?”
“Whoa, Dave, kamu satu-satunya yang bersemangat berbelanja baju,” komentar Ward.
“Cocok,” kata Ed.
“It suits you,” said Ed.
“Lihat harganya lagi, Dave,” kata Hans. “Kalian punya uang untuk membelinya?”
“Sebaiknya aku ke ATM. Aku ambil uang yang ayahku berikan. Kalian tetap di sini, kan?”
“Ya. Kalau kita tidak di sini lagi, kita sudah balik ke Arcade Station,” kata Hans. “Sebaiknya kita kembali ke Arcade Station kurang lebih 40 menit.”
“Ya.”
Ward berjalan meninggalkan toko baju branded asal Swedia itu sebelum meninggalkan area toko baju menuju escalator. Dia menuruni escalator sebelum menatap peta untuk mengetahui letak ATM Center. Lokasi ATM Center terletak di lantai dasar gedung itu.
Sebelum dia berjalan menuju escalator yang akan mengantarnya ke lantai dasar, dia melihat toko game console tepat di depannya. Setelah menyadarinya, dia akhirnya mengubah pikiran untuk melihat toko itu.
Toko itu sedang mengadakan diskon besar untuk PlayStation4 dalam waktu terbatas. Lebih baiknya lagi, sudah termasuk lima game pre-installed gratis termasuk Persona 5, Uncharted, dan Guilty Gear Xrd.
Ward dengan cepat kesulitan untuk memutuskan apakah dia harus membeli baju atau PlayStation4 dengan lima game pre-installed. Tentu saja dia tahu apa yang dia inginkan sebagai seorang gamer, di saat yang sama pesan ayahnya tentu menakutinya.
Jangan beli apapun kecuali makanan dan baju!
Pada akhirnya, pesan ayahnya tidak bisa mengalahkan keinginan Ward untuk membeli PlayStation4 dengan lima game pre-installed dan diskon. Ward dengan cepat berjalan melewati eskalator menuju ATM Center di lantai dasar.
***
Toshi merekam menggunakan kamera ponsel saat dirinya, Norcross, dan Amy akhirnya memasuki area baju di department store. Sang pencuri juga memasuki department store mengikuti mereka.
Pencuri itu bukan hanya melihat-lihat toko itu, tetapi juga mengawasi gerak-gerik Toshi, Norcross, dan Amy yang merencanakan sesuatu tanpa sepengetahuannya. Dia melihat Amy dan Norcross melihat-lihat beberapa baju.
Toshi ingat. “Tunggu, aku lupa baju yang mana.”
Norcross menilai baju yang Amy pegang, “Warnanya … kurang.”
“Aku pernah di sini dengan Sung Mi sebelum kalian flashmob She is My Wife, aku lupa baju yang mana yang ingin kubeli,” Toshi berbicara seakan-akan dia tidak melihat sang pencuri.
“Ini keren menurutku.” Amy mengambil salah satu t-shirt kuning. “Cocok buat Norcross nih.”
“Kuning?”
“Warnanya bagus.”
“Terlalu close up,” kata Norcross pada Toshi.
Toshi melihat sang pencuri akhirnya meninggalkan mereka di area lain pada department store. “Dia sudah pergi!” Dia mematikan kamera ponselnya.
“Kita harus apa sekarang?” tanya Amy.
“Tunggu waktu yang tepat.” Norcross melihat sang pencuri yang menatap jaket hitam.
Setelah menaruh ponselnya di saku, Toshi langsung teralihkan memandang Sung Mi mengunjungi department store itu dengan seorang teman. Sekali lagi, seperti jatuh cinta pada pandangan pertama. Toshi menyalakan perasaan di otaknya dengan memainkan lagu Sakura Fubuki.
“Toshi, ayolah!” Amy menarik tangan Toshi sebelum meninggalkan department store itu dengan Norcross.
“Whoa! Tunggu!” sahut Toshi tanpa diperhatikan Sung Mi yang menatap beberapa kacamata hitam.
“Mana satpamnya?” tanya Amy setelah meninggalkan department store itu.
Di saat yang sama, sebuah alarm keamanan dari department store itu mulai menyala ketika sang pencuri berjalan meninggalkan. Sang satpam yang mengikuti pencuri itu akhirnya menangkapnya karena mengutil.
“Whoa!” seru Toshi. “Dia mengutil!”
Bunyi alarm itu mengalihkan perhatian para pengunjung yang berjalan-jalan di sekitar department store itu dan lantai dua gedung. Mereka memperhatikan sang satpam bertanya pada sang pencuri karena mengutil di department store itu. Sung Mi juga menatap kejadian itu.
“Bisa kita kembali ke Arcade Station sekarang?” tanya Amy.
***
YEAH!!” seru Don setelah mendapat ULTIMATE CHAIN pada lagu Scarlet Moon dengan tingkat kesulitan ADVANCE.
“WOW!!” seru Hans, Ian, Dave, dan Ed menatap hasil stage kedua Sound Voltex Don.
Hans berkata saat menatap ponselnya, “Kenapa Ward lama sekali.”
Dave menerima pesan LINE dari Ward. “Oh man, dia beli PS4!”
“Apa?!” sahut Ian dan Ed.
“Serius?! Di kota ini?!” tanya Hans.
“Dan sedang diskon,” tambah Dave.
Ed juga melihat chat grup LINE. “Pencurinya sudah tertangkap!”
“Tidak mungkin!” seru Ian. “Bagaimana?”
Hans juga melihat chat itu. “Dia ketahuan mengutil beberapa baju di department store.”
“Syukurlah!” seru Dave.
***
“Hampir saja. Untung kita selamat dari pencuri itu,” kata Norcross ketika mereka memasuki Arcade Station kembali.
“Lain kali, kita sebaiknya titip barang kita di kasir,” usul Toshi.
“Atau sebaiknya hati-hati dengan barang-barang kita. Arcade Station tidak punya CCTV sama sekali,” tambah Amy.
“Aishiro?” Toshi menatap Aishiro bermain Danz Base.
Aishiro berbalik setelah menyelesaikan stage pertama. “Hei! Aku baru melihat kalian!”
Norcross menjelaskan, “Ceritanya panjang. Cek saja di grup LINE.”
“Si pencuri?” tanya Aishiro. “Sial! Demi apa! Bagaimana kalian menangkap pencuri itu dengan bantuan satpam?”

“Ya, dengan bantuan dari satpman,” ulang Toshi.

Comments

Popular Posts