Sesuatu yang Hilang Saat Tiba di Tujuan
Sesuatu
yang Hilang Saat Tiba di Tujuan
Lelaki berpakaian jaket hitam dan celana jeans tengah
duduk di kursi depan sebuah bus menunggu agar tiba di halte tujuannya. Ia
memandang ke arah jendela setiap pemandangan yang dilewati oleh bus yang
ditumpanginya, mulai dari pemandangan laut hingga pepohonan di tengah-tengah
sebuah jalan tol.
Lelaki tersebut memegang dagunya dengan tangan
kirinya seakan-akan dia sedang melamun. Memang benar, ia sedang melamun, ia
terlihat berpikir ada yang kurang tetapi ia tidak tahu apa itu.
Tak lama kemudian, ia mengambil ponselnya saat
bus tersebut tiba di gerbang tol menandakan bahwa bus tersebut sebentar lagi
akan tiba di halte tujuannya. Ia menelepon dengan nada ekspresi marah
seakan-akan ia sedang bertengkar dengan sang penelepon, entah mengapa.
Sampai-sampai para penumpang yang sedang duduk di masing-masing kursi bus
tersebut mendengar omongan itu.
Lelaki tersebut mengakhiri percakapan tersebut
saat supir bus tengah menurunkan salah satu penumpang tepat di depan perempatan
jalan tol yang macet itu. Perempatan tersebut terlihat penuh dengan kendaraan
bermotor, terutama mobil-mobil sport
yang terus menerus membunyikan klakson.
Meskipun jalanan macet, lelaki tersebut tetap
memikirkan hal yang lain, entah apa yang ada di pikirannya. Ia kembali menatap
ke arah jendela memandangi jalanan yang penuh dengan mobil-mobil serta matahari
yang sesaat lagi terbenam.
Setelah malam menyambut jalanan yang masih
penuh dengan kemacetan, lelaki tersebut akhirnya memutuskan untuk turun dari
bus tersebut. Ia berjalan menuruni tangga keluar bus tersebut hingga kedua
kakinya menginjak trotoar yang terbuat dari batu bata abu-abu sambil memandangi
para pejalan kaki yang saling berjalan kesana kemari sebelum berlari menuju
halte bus itu.
Tak lama kemudian, tak jauh dari halte bus
tujuannya, ia melihat seorang wanita berambut pirang panjang yang terjatuh saat
memegang topi hitam miliknya yang ketinggalan. Ia segera menolongnya. Wanita
itu menatap dirinya.
Lelaki itu bertanya “Kau tidak apa-apa?”
Wanita itu menarik tangan pria tersebut untuk
bangkit, ia pun tersenyum.
Comments
Post a Comment