Arcade Station Episode 3 (Indonesian Version)
Episode 03: Dance Until You’re Sick -Daisuke-
Please tell me now, how do you feel me?
Please show me now.
I wanna dance with you more.
Right now, I want you're one for you.
Everytime, everywhere,
I will surely get your honest love.
Daisuke...
Ward
mendengar bagian reff dari Daisuke saat
dia berada di bagian tengah dari Arcade Station. Dipandangnya seorang gadis
berjilbab putih menari di depan mesin Dance
Evolution Arcade yang terdiri dari speaker putih di setiap sisi, dan juga
sensor Kinect di atas layar. Sensor Kinect pada mesin itu berfungsi untuk
mendeteksi setiap gerakan selama permainan berlangsung.
Gadis
yang juga memakai seragam SMA itu menyelesaikan tariannya setelah lagunya
berakhir. Layar pada mesin itu menunjukkan hasil stage tersebut, gadis itu mendapat rank AA.
Gadis
itu berbalik setelah selesai bermain. “Kamu pasti Ward, bukan?”
“Benar.
Hebat sekali kamu menari! Sepertinya kamu sering bermain game ini, kan?”
“Hanya
untuk berlatih untuk kompetisi dance.”
Kalimat
gadis itu sekadar mengingatkan Ward. Dia ingat ada seorang gadis bernama Amy
Kavanagh yang memberitahu bahwa dia akan mengikuti kompetisi dance Rabu depan semalam setelah gathering.
Ward
melihat layar ponselnya, menunjukkan bahwa hari ini adalah hari Senin, berarti
gadis yang sedang berdiri di hadapannya hanya memiliki dua hari lagi untuk
berlatih demi kompetisi. Tetapi saat dia melihat gadis itu, dia kebingungan.
“Kamu
Amy Kavanagh?”
“Ya.
Ya, benar.”
“Apakah
aku bertemu Amy Kavanagh yang salah?” Ward menunjuk jilbab putih gadis itu.
Gadis
itu tertawa, “Haha, itu bukan nama asliku.”
“Whoa,
bukan nama aslimu? Jadi ….” Sebenarnya dia ingin tahu nama asli Amy. “Tidak
jadi.”
“Mau
main?” Amy bertanya pada Ward.
Sebenarnya,
Ward sebelumnya pernah bermain Danz Base jauh
sebelum dia bergabung dengan Movement Rhythm Community. Dia begitu malu saat
memainkan tiga stage sambil menari
mengikuti irama lagu K-Pop, terutama di depan teman-teman sekampusnya sendiri.
“Aku
tidak main game dance seperti itu.
Aku hanya bermain Pump It Up dan DDR untuk menari,” Ward membalas.
Memang
benar bahwa Pump It Up dan Dance Dance Revolution juga game rhythm dance, dengan “dance pad” yang terdiri dari empat (Dance Dance Revolution) atau lima (Pump It Up) tombol berwarna untuk satu player. Tombol-tombol tersebut harus
terinjak menggunakan kaki player sesuai
dengan anak panah yang terpampang pada layar mesin. Tetapi Danz Base dan Dance Evolution
Arcade merupakan game rhythm dance yang
sebenarnya membuat player-nya menari
sesuai dengan koreografi di layar.
“Hanya
saja, aku terlalu malu menari di depan umum seperti ini. Aku pernah main Danz Base, tapi aku langsung berhenti,”
Ward menambah, “Mungkin aku akan mencoba main game ini.”
Ward
berjalan mendekati mesin dan menggesekkan kartu saldo untuk memasukkan kredit.
Game itu offline karena pihak Arcade
Station kebingungan dengan sistem online-nya
seperti Dance Dance Evolution.
Dia
berjalan menuju karpet dance abu-abu
menghadap mesin. Dia mengangkat tangan kanannya untuk memulai permainan setelah
gerakannya terdeteksi sensor Kinect. Setelah itu, dia berhak bermain sebanyak
tiga stage.
Untungnya,
game itu tidak update sejak Februari
2015, kebanyakan licensed song di
game itu masih bisa dimainkan sebelum dihapus di versi terbarunya. Namun,
kebanyakan lagu original dari Konami juga tidak tersedia.
Untuk
stage pertama, Ward melihat-lihat licensed song yang tersedia, dia melihat
lagu J-Pop dan anime yang tersedia seperti PONPONPON,
Heavy Rotation, Ikuze! Kaitou Shoujo, dan Love
& Joy. Dia memilih lagu Heavy
Rotation yang dibawakan AKB48 dengan EXTREME difficulty (sama seperti HARD difficulty).
Untuk
stage kedua, dia memilih Memeshikute yang dibawakan Golden
Bomber. Pada stage terakhir, dia
memilih lagu ter-mainstream sepanjang
masa dunia rhythm games, Flower yang dibawakan DJ Yoshitaka. Dia
memilih EXTREME difficulty untuk
kedua stage terakhir itu. Pada dua stage pertama,
dia menari mengikuti koreografi yang terlihat pada layar meski membuat sedikit
kesalahan. Pada stage terakhir, dia
kesulitan mengikuti koreografi rumit pada lagu Flower. Setidaknya, dia mendapat minimal rank A untuk ketiga stage.
“Whoa,
melelahkan juga,” ucap Ward.
“Hai,
Ward,” Toshi, yang baru saja selesai bermain Danz Base, menyapanya.
“Toshi,
kamu di sini juga?” tanya Ward.
“Tak
ada dosen di kampus, jadi aku datang ke sini,” Toshi membalas. “Whoa, kamu main
Dance Evolution juga.”
“Sekali
saja. Hanya sekali.”
“Hei,
Amy, bagaimana dance-mu buat
kompetisi nanti?” tanya Toshi.
“Lancar.
Aku akan pakai lagu Daisuke,” Amy
telah memutuskan.
“Whoa!
Tunggu? Tidak apa-apa menggunakan sebuah lagu dari game?” Ward khawatir.
“Aku
ingin anti-mainstream, kebanyakan dancers menari lagu K-Pop atau Barat.
Menyenangkan sekali untuk berbuat aneh-aneh. Aku juga melihat seorang dancer yang juga berkompetisi mengkopi
koreografi dari Danz Base,” Amy
menjawab. “Keren sekali kalau kamu mencoba sesuatu yang berbeda, menari lagu
dari rhythm game, keren sekali.
“Okay
…. Mungkin menari lagu rhythm game bukan
ide buruk,” Ward membalas.
“Berbicara
tentang kompetisi, bukankah kamu harus main BlazBlue
juga hari ini?” tanya Toshi.
“Oh,
benar juga. Aku harus cari letak kelemahanku sebelum kompetisinya!” Ward
berjalan meninggalkan pusat dari Arcade Station.
***
MOVEMENT RHYTHM COMMUNITY (98)
(8:48
PM) Night all!
(8:49
PM) Jujur, aku suka Flower
(8:49
PM) Maksudku Flower-nya DJ Yoshitaka.
(8:49
PM) Dance-nya benar-benar sulit.
Dave Scott
Hai, Ward! (8:49 PM)
Yeah, benar. I juga kesulitan
niru dance-nya (8:50 PM)
Don Parrish
Ada yang main besok? (8:50 PM)
(8:50
PM) Haha, aku benar-benar malu main Dance Evolution
(8:50
PM) Mungkin Rabu
(8:51
PM) Untuk main BlazBlue juga
(8:51
PM) Omong-omong, Dance Evolution juga populer, kan?
Xephyr
Skip (8:51 PM)
(8:52
PM) Masih offline, kan?
Aishiro Daichi
Mungkin cuma nonton Amy hari Rabu
nanti (8:52 PM)
Ian Hunter
Versi baru Groove Coaster heboh
banget!! (8:53 PM)
Touhou lagi!! (8:53 PM)
Don Parrish
Benar banget! Touhou benar-benar
worth it! (8:53 PM)
Tinggal tunggu versi barunya
datang! (8:54 PM)
Dave Scott
Ini beneran?! (8:56 PM)
(8:56)
Ada apa?
(8:57
PM) Dave?
Aishiro Daichi
Dave? (8:58 PM)
Amy Kavanagh
Capek habis latihan lagi. (8:58
PM)
Daisuke enaken! (8:59 PM)
Xephyr
Woohoo! (8:59 PM)
Good luck, Amy! (8:59 PM)
Dave Scott
Dance Masters (aka DanceEvolution
in Japan)
A dance game that utilizes the
Xbox 360’s Kinect peripheral, although in Japan the game is also available in
arcades. After the (date censored) update, the online service has terminated
and arcade operators installed an update to enable offline play. (9:00 PM)
Ini beneran?! (9:01 PM)
Ini serius?! (9:01 PM)
Ini benar-benar tidak mungkin!!
(9:01 PM)
Bilang saja ini cuma bohong!!!!
(9:02 PM)
Ken Williams
Benar kok. (9:03 PM)
(9:03
PM) Apaan?!
(9:03
PM) Beneran?!
Dave Scott
AAAAAAAAAAAAAAAARRRRRGH!!!! (9:05
PM)
Ian Hunter
Ada apa? (9:06 PM)
Kenapa, Dave? (9:06 PM)
***
Rabu
siang, Ward memandang mesin Dance
Evolution Arcade yang berada tepat di samping mesin Danz Base di Arcade Station. Entah mengapa dia ingat percakapan di grup
LINE pada malam sebelumnya. Dan yang sebenarnya terjadi pada pagi tadi ….
***
MOVEMENT RHYTHM COMMUNITY (98)
Dave Scott
NOOOOO!!! INI BUKAN MIMPI!!!
(1:18 AM)
T_T (1:19 AM)
(5:21
AM) Jadi ini beneran?!
***
Dance Evolution Arcade memang sudah
tidak lagi dilanjutkan oleh pihak Konami. Ward berpikir bahwa pihak Konami
sendirilah yang mengacaukan game itu dengan dua cara. Satu, kebanyakan licensed song dibiarkan expired agar bisa dihapus, dan dua,
minimnya player di Jepang karena hampir
tidak ada promosi akhir-akhir ini.
Ward
bergumam, “Kenapa ini mengingatkanku pada Silent
Hills?”
Dia
membuka aplikasi LINE saat berjalan meninggalkan mesin Dance Evolution Arcade menuju beberapa mesin BlazBlue. Dia mengirim SMS pada Toshi, Kamu dimana?
Dia
akhirnya bermain BlazBlue: Central
Fiction setelah menunggu terlalu lama untuk balasan. Sekali lagi dia
menggunakan Ragna the Bloodedge saat bermain hingga stage berakhir.
Dia
menyimpulkan setelah menyelesaikan game itu,
“Oh man, sepertinya aku masih kesulitan
melawan Hazama. Semoga saja tidak ada yang menggunakan Hazama selama kompetisi
berlangsung.”
“Hai,
Ward!” sapa Toshi.
“Toshi,
hai!” balas Ward.
“Main
BlazBlue lagi?”
“Ya,”
Ward mengangguk. “Aku juga dengar kalau kebanyakan player yang juga ikut berkompetisi para pro, jadi aku butuh latihan lebih keras. Ya, ini pertama kali aku
ikut kompetisi game seperti ini. Babak penyisihannya dibagi jadi dua batch, masing-masing diadakan Jumat dan
Waktu.”
“Kamu
di …?”
“Batch Jumat. Lalu finalnya akan mulai
Minggu. Oh ya, kalau aku sampai di final nanti, aku akan sampaikan di LINE biar
semuanya nonton. Oh ya, Aishiro sudah di Tea House, kan? Sebaiknya kita segera
ke sana untuk nonton Amy!”
***
Kebanyakan
penonton yang telah duduk di bangku hijau di hadapan panggung bersorak sorai.
Seorang gadis rambut panjang menari lagu Crush
yang dibawakan IOI di atas panggung. Beberapa penonton juga menyanyikan
reff lagu itu saat sang gadis di atas panggung memamerkan power saat dance.
geudongan pyeonghwaropdeon nae ilsangeun annyeong
johahage dwaesseo ppajyeodeulgo isseo
ireol jureun mollaesseo cham, nado naega
nollawo
Oh my gosh jigeum nae simjangeun CRUSH, boy
kungkwang woo-oh-woo-oh
kungkwang woo-oh-woo-oh
kungkwang woo-oh-woo-oh
nae simjangeun CRUSH, boy
kungkwang woo-oh-woo-oh
kungkwang woo-oh-woo-oh
Oh my gosh jigeum nae simjangeun CRUSH, boy
Ward
mengirim pesan LINE kepada Aishiro, Kamu
dimana?
“Ah!”
Seorang gadis yang berjalan di hadapan mereka terpeleset anak tangga di antara
barisan bangku penonton dan menjatuhkan beberapa lembar kertas.
Toshi
dengan cepat berlutut menemui gadis itu dan menolongnya mengambil beberapa
kertas yang dijatuhkannya itu. Ketika dia melihat wajah gadis itu, dia
teralihkan pada wajah yang bebas jerawat dan tubuh yang sedikit gemuk.
Toshi
menyapa, “Hai.”
“Hi.”
Gadis itu tersenyum.
Menyaksikan
pertemuan pertama Toshi dan gadis itu, Ward memainkan lagu Sakura Fubuki di otaknya. Tentu saja lagu itu cocok dengan momen
itu daripada mengunakan lagu K-Pop dance.
“Aku
Toshiyuki Ryuzaki. Panggil saja Toshi,” Toshi memperkenalkan diri.
“Shin
Sung Mi,” Gadis itu mengungkapkan namanya. “Sung Mi.”
“Toshi,”
Ward memanggil. “Jangan berlutut saja.”
“Oh
benar.” Toshi berdiri menghadap Sung Mi dan mengembalikan kertas-kertasnya
sebelum bertanya dengan canggung. “Kamu suka dance juga?”
“Tentu
saja,” Sung Mi tersenyum canggung.
“Sebaiknya
kita cari Aishiro,” Ward berkata ketika penonton bersorak sorai kepada penonton
yang telah menyelesaikan dance-nya di
atas panggung. “Dia di barisan belakang. Ayo.”
“Ya,
semoga aku bisa bertemu kamu lagi. Mungkin setelah menonton kompetisi dance ini.” Toshi tersenyum pada Sung
Mi.
“Aku
juga. Aku ingin melihatmu lagi,” Sung Mi membalas.
“Hei,
Ward! Toshi!” Aishiro berdiri di salah satu bangku barisan belakang sambil
melambaikan tangannya.
“Hei,
Aishiro! Amy gimaa?” Ward bertanya ketika dia dan Toshi mulai duduk di samping
Aishiro.
“Belum
nih. Tapi katanya di LINE habis ini.” Aishiro menunjuk seorang lelaki yang
mulai menari Don’t Let Me Down-nya
The Chainsmokers di atas panggung.
“Aku
belum melihat Dave akhir-akhir ini? Dia memang shock setelah tahu Dance
Evolution Arcade memang sudah di-discontinue
di Jepang?” tanya Ward.
“Onii-chan yang malang,” Toshi menambah.
“Dia
… sibuk, urusan kampus.” Aishiro melihat ke arah panggung lagi.
Penonton
mulai bersorak dan menjerit heboh menyanyikan reff lagu itu saat lelaki yang
sedang menari di atas panggung mulai menunjukkan lebih banyak power.
I need you, I need you, I need you right now
Yeah, I need you right now
So don't let me, don't let me, don't let me
down
I think I'm losing my mind now
It's in my head, darling I hope
That you'll be here, when I need you the
most
So don't let me, don't let me, don't let me
down
D-Don't let me down
Don't let me down
Don't let me down, down, down
Don't let me down
Don't let me down, down, down
“Geez, kuharap Amy tak tertekan karena
dia memilih lagu anti-mainstream,”
Ward berkomentar. “Yup, para dancer di
atas panggung benar-benar hebat.”
“Dan
penonton juga bersorak setelah lagunya selesai,” Aishiro menambah saat sang
lelaki di atas panggung selesai menari.
“Apa
kamu pikir Amy akan melakukan yang terbaik dengan memilih Daisuke?” tanya Toshi.
“Tak
tahu,” jawab Ward.
“Oh,
dia datang!” tunjuk Aishiro.
Amy
melangkah memasuki panggung. Dia telah berkostum kaos putih, rok biru, dan juga
kaos kaki putih serta sepatu dance biru.
Kebanyakan penonton bertepuk tangan untuk menyambutnya.
“Lu
… Lutuna
….” Ward, Toshi, dan Aishiro terkesan melihat kostum dance Amy.
Saat
Daisuke mulai dimainkan di atas
panggung, Amy memulai dance-nya,
meniru koreografi lagu itu dari game.
Pilihan lagunya sudah jelas membingungkan penonton yang bertanya-tanya adakah
yang mengetahui lagu itu. Ward juga menyanyikan lirik lagu Eurobeat itu sambil
menonton penampilan Amy di atas panggung.
I'm a country girl,
but you’re a super city boy.
I'm a natural girl,
but you're prince for me.
Everyday wondering how I become your girl.
Every night, I'm feeling your body in my
dreams.
I can't sleep at all, hello, Morning sun.
My love, my crush, (I) wanna tell you my
feeling.
Please tell me now, how do you feel me?
Please show me now.
I wanna dance with you more.
Right now, I want you're one for you.
Everytime, everywhere,
I will surely get your honest love.
Daisuke...
Kebanyakan
penonton menjerit histeris saat Amy menunjukkan lebih banyak power yang menakjubkan,
“KYAAAAAAAAAAAAA!!!”
“Penonton
sudah bersorak!” seru Toshi.
“AMY!!!” Toshi dan Aishiro juga menjerit
mengikuti penonton.
Please tell me now, how do you feel me?
Please show me now.
I wanna dance with you more.
Right now, I want you're one for you.
Everytime, everywhere,
I will surely get your honest love.
Daisuke...
Saat
lagu sekaligus tarian Amy selesai, kebanyakan penonton menjerit histeris, “KYAAAAAAAAAAAAAAAA!!”
Amy
tersenyum ketika kerja kerasnya sudah terbayar, penonton menyukai tariannya
sekaligus pilihan lagu yang mengejutkan. Dia menyambut penonton sebelum
meninggalkan panggung.
“AMY! AMY! AMY!” seru Aishiro dan Toshi.
“Serius,
dude?” Ward bingung. “Kalian tidak
mempermalukan diri sendiri, kan?”
“Masa
bodoh!” seru Toshi.
“Yosh! Jumat giliranku untuk kompetisi BlazBlue!” Ward bertekad.
Comments
Post a Comment