Teen Secret Agent Episode 5
Teen Secret Agent is classified PG, it contains some violence, for general reading, but may be unsuitable for children.
The
New Villains
Aaron dan Oli memandang wajah
Casey dengan serius saat Casey sedang mendapatkan gaya rambut barunya. Aaron
tahu bahwa sang pencukur pasti tahu apa gaya rambut yang pantas untuk Casey,
tapi Oli tampak tak yakin apa Casey akan menyukainya. Setelah beberapa menit,
sudah selesai.
“WOW!” seru Oli melihat gaya
rambut baru Casey.
“Kau keren dibanding sebelumnya!”
seru Aaron.
Casey melihat dirinya di hadapan
cermin dan ternyata rambutnya diatur gaya emo,
ia tampak tidak puas dengan gaya rambutnya dan berteriak keras-keras.
***
Casey mengurung diri di toilet
limabelas menit sebelum pelajaran pertama dimulai, Aaron dan Oli segera
menemuinya.
“Ayolah, Casey, jangan mengurung
dirimu!” seru Aaron “Keluarlah, gaya rambutmu itu bagus.”
Casey akhirnya keluar dengan
kantong plastik yang menutupi mukanya.
“Bro, jangan menutupi dirimu dengan kantong plastik itu, bahaya buat
pernafasan.” ucap Oli.
“Aku tak mau menunjukkan gaya
rambut ini! Jelek!”
“Kau tahu, seharusnya kita tak ke
pangkas rambut waktu itu, kalau itu sudah melekat pada dirimu, maaf, kurasa ada
sesuatu yang harus kami lakukan padamu.” ucap Aaron.
Siva tiba-tiba muncul di belakang
Casey dan menarik kantong plastik dari mukanya, ia berseru “New haircut!”
“Apa!?” teriak Casey, ia melihat
Siva mengoper kantong itu kepada Aaron dan Oli dan dibawa lari oleh mereka “Hei,
give it back!” Ia mulai mengejar
mereka dan keluar dari kamar mandi pria.
“Hei, Casey!” seru Luna yang
kebetulan lewat.
Casey langsung mengerem dan
menemui Luna “Hai, Luna.”
“Kau dapat gaya rambut baru ya? Nice haircut.”
“Thanks, em… sampai jumpa di kelas!” Casey langsung berlari ke
kelas.
***
Setelah KBM selesai, Oli merasa
kecewa bahwa ia mendapat nilai E lagi untuk ulangan kimianya.
“Bener-bener tak adil sekali!”
teriak Oli.
“Oli, nilai itu berdasarkan
usahamu sendiri.”
“Kalau kau wajar, kau dapat A- di
ulangan.”
“Oli, jika aku tak belajar, aku
mungkin tak bisa dapat hasil yang kudapatkan sekarang ini.” Aaron mengambil
iPhone-nya dan menjawab telepon dari Jessica.
“Aaron, aku sudah dapat informasi
dari organisasi bahwa terjadi mati lampu di Italia, oh, menurut detik.com bukan
cuma di Italia, tapi juga seluruh Eropa, kecuali Inggris, yang sayangnya
menyebabkan Girls’ Generation batal
datang ke sana…” ucap Jessica.
“Jessica, jangan terlalu dramatis
tentang Girls’ Generation, kau udah
temukan penyebab mati lampu itu?” tanya Aaron.
“Oke, sudah kuselidiki bahwa ada
pulau di daerah Spanyol yang kelihatannya boros listrik, mungkin itu pulau
pribadi, coba kalian ke sana.”
“Jess, biar kutebak, kau akan
nonton sinetron Korea setelah ini?” tanya Oli.
“Darimana kau tahu itu, Oli?”
“Kau memegang DVD Dream High.”
“Wah, jeli juga kau, Oli, aku mau
nonton episode terakhirnya setelah ini, udah dulu ya! Annyeong!”
“Aaron, memang dia suka drama
Korea ya?”
“Saatnya untuk serius, Oli! Kita
akan pergi ke pulau itu!”
***
Aaron dan Oli akhirnya tiba di
sebuah pulau yang Jessica tadi sebutkan, ternyata pulau itu sangat boros
listrik, lampunya terlalu terang, dan terlalu banyak alat elektronik yang
menghiasi pulau tersebut, mereka meneruskan langkah mereka hingga tiba di depan
semacam resort, mereka melihat
seorang gadis berbaju renang yang sedang bersantai.
Cewek itu memanggil ayahnya dalam
bahasa Spanyol “Padre, hay quienes la
visitan (Ayah, ada orang yang berkunjung.)”
“Grandes, les invitó a entrar (Bagus,
persilahkan mereka masuk).” ucap sang ayah datang “Lleva una bombila grande? (Apa kalian membawa lampu yang besar?)”
“Aaron, mereka berbicara
bahasa Spanyol.” ucap Oli.
“Jangan khawatir, kau
tahu kalau aku bisa bahasa Spanyol.” ucap Aaron, ia memperkenalkan dirinya
dalam bahasa Spanyol “Mi nombre es Aaron,
y este es mi amigo, Oli. (Namaku Aaron, dan ini temanku Oli.)”
“Ah, bienvenidos, bienvenidos a mi isla privada. Mi nombre es Hernando, y esta es mi hija,Hemeli. (Ah, selamat datang, selamat datang di pulau pribadi
saya. Saya Hernando, dan ini putri saya, Hemeli.)” balas sang ayah.
“Wow, eres hermosa (kau ganteng).” puji Hemeli pada Oli.
“I don’t speak Español.” ucap Oli “I use English.”
“Aaron y Oli, que desea una copa de vino? (Aaron dan Oli, kalian mau segelas wine?)” tawar Hernando.
“No, gracias, un jugo estaría bien. (Tidak
terima kasih, sekotak jus saja.)
Hernando mengambil dua
kotak jus dan sebotol wine dari
kulkas di samping, ia memberi dua kotak jus pada Aaron dan Oli, ia pun juga
menuangkan wine ke sebuah gelas, ia
meminum wine tersebut.
Setelah meminum sekotak
jus, Aaron memberitahu Hernando bahwa ia sudah boros listrik dan mati lampu di
hampir seluruh Eropa seringkali terjadi. Oli menambah bahwa mereka bisa
ditangkap polisi, tapi Hernando mengabaikan hal tersebut. Aaron mengatakan
bahwa ia dan Oli harus segera kembali ke Jakarta, Aaron dan Oli langsung
menaiki jet pribadi untuk kembali ke Jakarta.
“Encantado
de conocerte, tenemos que volver a de Jakarta (Senang bertemu kalian, kami harus
segera kembali ke Jakarta.)” ucap Aaron.
“Tenga cuidado en la carretera! (Hati-hati
di jalan!)” seru Hernando.
“No
podemos permitir que
vengan otra
vez, ¿no
es así, padre. (Kita tak bisa membiarkan mereka
datang lagi, ya ‘kan, yah?)” tutur Hemeli.
“Berhenti berbicara bahasa Spanyol, Hemeli, mereka tidak
tahu apa rencana jahat kita.”
“No
puedo hablar de Indonesia. (Aku tak bisa berbahasa Indonesia.)”
***
Keesokan harinya, para siswi
terkejut saat melihat seorang pemuda yang ganteng dengan gaya rambut menawan, pemuda
itu menemui Aaron, Oli, dan Siva di ruang loker, pemuda itu tak lain adalah
Casey.
“Casey, kau tampak berbeda.” puji
Aaron.
“Dan cool.” lanjut Oli.
“Hai, Casey.” sapa para gadis
menemui Casey.
“Hello, ladies.” balas Casey menggunakan aksen Australianya, para
siswi itu langsung menariknya.
“Kurasa Casey sudah jadi pusat
perhatian para gadis.” ucap Aaron.
“Dan dia sudah mengabaikan kita.”
lanjut Siva.
“Kalian!” panggil Luna tiba
“Kalian tahu apa yang terjadi pada Casey? Dia bertingkah aneh akhir-akhir ini,
apalagi kalau sudah dekat sama para gadis, kecuali aku.”
“Dia sudah sombong sama gaya
rambutnya!” jawab Oli.
“Oli!” teriak Aaron dan Siva.
“Aku bilang yang sebenarnya!”
“Hai, Melati, apa…” sapa Luna
saat Melati tiba.
Melati memotong kalimat Luna
“Lagi apa?”
“Aku merasa aneh terhadap Casey,
kau berpikiran sama denganku?” tanya Luna.
Melati menjawab “Casey tidak
aneh, dia makin keren dan makin populer di kalangan para gadis, bahkan Rico
kalah sama Casey sekarang.”
“Casey mengalahkan Rico dalam
popularitas!?” ucap Siva kaget “Berarti Rico udah tidak bisa sombong lagi
sekarang, itu bagusnya!”
“Tapi gimana dengan pertemanan
dengan kita semua!” teriak Aaron dan Oli.
Tiba-tiba iPhone Aaron berbunyi
“Maaf, aku… mau ke belakang, Oli, ikut aku!” Ia dan Oli segera berlari menuju
kamar mandi.
“Itu yang lebih aneh lagi.” kata
Melati.
“Kenapa Aaron selalu menghilang
ya?” tanya Luna.
“Tidak tahu.” jawab Siva.
***
Aaron dan Oli menjawab panggilan
video dari Jessica lewat iPhone Aaron.
“Aaron, Oli, ada masalah besar, benar-benar besar!” seru Jessica.
“Aaron, Oli, ada masalah besar, benar-benar besar!” seru Jessica.
“Sebelumnya, kau sudah selesai
menonton Dream High?” tanya Oli.
“Jangan nanya yang tak penting,
Oli! Apa yang terjadi?” tanya Aaron pada Jessica.
Jessica menjawab “Ternyata
Hernando dan Hemeli tak sebaik yang kalian kira!”
“Maksudmu?”
“Ya, dia menyerap semua energi
listrik di Eropa bagian barat, mulai dari Inggris.” Jessica menunjukkan video
mati listrik di London, termasuk di London Eye yang membuat semua pengunjung
panik.
“Tunggu, bukannya Inggris itu
Eropa Utara ya?” tanya Oli.
“Dia juga mengambil aliran
listrik dari seluruh Eropa Utara juga?” tanya Aaron.
“Tepat sekali!” jawab Jessica.
“Ayo, Oli, kita harus selamatkan
Eropa!” seru Aaron.
***
Paris, Prancis, ternyata banyak
sekali bangunan yang terkena dampak dari pemakaian listrik Hernando dan Hemeli
yang terlalu
banyak, yaitu mati lampu.
“Bueno, Europa se convertirá en una ciudad
fantasma alias de nuevo a los días donde no
hay electricidad. (Bagus, Eropa akan menjadi kota mati alias kembali
ke jaman dimana tidak ada listrik sama sekali.)” kata Hernando.
“Entonces puedo fiesta, padre? (Kalau begitu aku bisa
berpesta, ayah?)”
“Sin embargo, más adelante, cuando celebramos el triunfo del mal, por
desgracia. (Belum,
nanti saat kita merayakan kemenangan kita, sayang.)”
“Lamento perturbar su malvado plan, Hernando. Te lo dije, usted es demasiado loco paratomar medicamentos.
(Maaf menganggu rencana jahatmu, Hernando. Sudah
kubilang, Anda terlalu gila menggunakan obat bius.)” ucap Oli.
“Oli, kau
salah! Bakan medicamentos tapi electricidad!” seru Aaron.
“Sudah
kubilang aku tak bisa berbahasa Spanyol, Aaron!”
“Entrega, Hernando! Usted está demasiado loco para absorber la electricidad en Europapara su isla privada! (Menyerahlah, Hernando! Anda sudah terlalu gila menyerap
listrik di seluruh Eropa untuk pulau pribadimu!)”
Hernando
membalas “Dengan hormat aku menolak.”
“Lho, aku
baru tahu kalau Hernando bisa berbahasa Indonesia.” ucap Oli.
“No
hablan de
Indonesia, que
no entiendo! (Jangan berbicara
bahasa Indonesia, aku tidak mengerti!)” ucap Hemeli.
“Sekarang, Aaron, terimalah
sebotol champagne.” ucap Hernando.
“Maksud Anda bahwa Anda ingin
memberi sebotol sampanye?” tanya Aaron.
“Bukan.” Hernando langsung
menembakkan bom sampanye, Aaron segera menarik Oli untuk menghindari tembakan
tersebut.
“Oli, kau hadapi Hemeli! Aku akan
hadapi Hernando!” perintah Aaron.
“Masa aku harus berhadapan orang
yang berbicara bahasa Spanyol?” tanya Oli, lalu ia memandang Hemeli yang tampak
tidak berminat dengan rencana jahat Hernando.
“No ataque a mí, no tengo nada que ver con el
plan de mi padre! (Jangan serang aku, aku tidak ada hubungannya dengan
rencana ayahku!)” ucap Hemeli.
“Ya, aku tak mengerti sama sekali
bahasa Spanyol.”
Sementara Aaron mengejar Hernando menuju sumber listrik yang
mengantarkan arus listrik ke pulau pribadi Hernando, tapi Hernando terus
menyerangnya dengan bom sampanye. Tak lama kemudian, bom sampanye Hernando
habis. Ia langsung berlari dan mendorong Aaron menuju lingkaran yanbg berputar
sangat cepat, Aaron langsung pusing.
Oli langsung mengejar Hemeli, sementara Hemeli tampak takut.
Hemeli memandang Aaron sedang berada di lingkaran yang terus berputar-putar di
dekat Hernando, ia langsung menekan tombol merah yang berada di depannya. Lalu
Oli melihat ternyata tombol merah itu melepaskan misil yang targetnya adalah
Aaron.
“Aaron!” teriak Oli.
Aaron langsung melompat dari lingkaran yang membuatnya
pusing, bukannya menghindar, tapi malah menendang misil itu menuju sumber
listrik. Akhirnya sumber listrik tersebut meledak, Aaron dan Hernando sama-sama
menghindar. Pada akhirnya, listrik kembali menyala di Eropa.
“Ini belum berakhir, Aaron! Rencana ini merupakan permulaan
saja, kami akan kembali untuk mengalahkanmu!” teriak Hernando tertawa
terbahak-bahak sambil kabur menyalakan helikopternya.
“Papá, ¡espera
(Ayah, tunggu!)” teriak Hemeli menaiki helikopter itu. Mereka akhirnya
kabur.
“Mereka melarikan diri?” ucap
Oli.
“Ayo, Oli, kita harus segera
kembali ke Jakarta.”
***
Reddale International School,
Jakarta, Indonesia, Aaron dan Oli melihat Casey di ruang loker, dan gaya rambut
Casey kembali seperti semula.
“Casey, apa yang terjadi pada
rambutmu?” tanya Oli.
“Aku tak mau terus diikuti oleh
para cewek, aku cuma mau dekat sama Luna, makanya aku mengembalikan rambutku
seperti semula. Jadi populer juga tidak enak ya.”
“Tak masalah, Casey, yang penting
kau jadi teman kami lagi.” ucap Aaron.
“Wow, Casey, rambutmu kembali
seperti semula?” tanya Siva.
“Tentu saja!” jawab Casey.
“Kalo gitu saatnya aku jadi
populer!” seru Siva, lalu ia memandang Julie yang numpang lewat “Hi, Julie!”
“Jangan menyapaku, jerk!” teriak Julie mengacuhkan Siva.
Comments
Post a Comment