Top Reality Episode 1
Top Reality is classified PG, for general reading but some scenes may be unsuitable for children
It's Top Reality! In the uncharted island!
Meet the Contestants:
Audrina - The Fashion Geek
Carlos - The Ambitious Student
Dominic - The Handsome VJ
Eva - The Body Lady
Felicia - The Innocent Face
Gustav - The Smart Journalist
James - The Handsome But Crazy Model
Johan - The Charming Jock
Katie - The Smart College Geek
Katie - The Smart College Geek
Kevin - The Martial Actor
Lil Shawna - The Black Diva
Luna - The Gorgeous Muslimah
Mike - The Asian Dancer
Miranda - The Wonderful Singer
Oli - The Techno Geek
Rachel - The Overachiever
Snookie - The Queen Bee
Taylor - The Beautiful Singer
Timothy - The Rebellious
William - The Cool VJ
Host by Ryan!
One Billion Rupiah Cash Prize!
Siapa yang akan menang??
Top Reality
Episode 1:
Keduapuluh kontestan akhirnya
di sebuah pulau dan turun dari kapal, serta menemui Ryan.
“Selamat datang di Top Reality, para kontestan! Ini merupakan sebuah reality show terbaru di Indonesia, saya akan menjelaskan peraturannya: Di setiap episode, kalian akan menghadapi tantangan untuk memperebutkan hadiah khusus dan berhak tinggal pada episode berikutnya. Tetapi tim yang kalah harus menemui saya pada jam sembilan malam untuk menentukan siapa yang akan pulang di kuil campfire, tepatnya di sini, tapi kalian akan mem-vote untuk menentukan siapa yang pantas untuk pulang. Bagi kontestan yang telah dinyatakan tereliminasi, kalian harus melangkah ke dermaga penyesalan dan pulang. Kontestan yang terakhir bertahan akan mendapatkan satu milyar Rupiah”, kata Ryan.
Keduapuluh kontestan bertepuk tangan.
“Kalian akan menginap di sebuah Log Cabin, dimana kuncinya tersembunyi di suatu tempat, saya akan membagi kalian menjadi dua tim, tapi, pertama-tama kalian akan menghadapi tantangan pertama kalian, ada dua buah kunci di tempat yang berbeda, kalian harus menemukan salah satu kunci tersebut, kedua kontestan yang menemukannya berhak menjadi kapten tim untuk episode berikutnya, saat saya menyatakan ‘mulai’, tantangan dimulai”, kata Ryan. “Apa kalian siap?”.
“YA!” jawab keduapuluh kontestan.
Ryan memberi aba-aba dan menyahut “MULAI!”
Keduapuluh kontestan mulai berlari dan mencari kunci tersebut.
“Selamat datang di Top Reality, para kontestan! Ini merupakan sebuah reality show terbaru di Indonesia, saya akan menjelaskan peraturannya: Di setiap episode, kalian akan menghadapi tantangan untuk memperebutkan hadiah khusus dan berhak tinggal pada episode berikutnya. Tetapi tim yang kalah harus menemui saya pada jam sembilan malam untuk menentukan siapa yang akan pulang di kuil campfire, tepatnya di sini, tapi kalian akan mem-vote untuk menentukan siapa yang pantas untuk pulang. Bagi kontestan yang telah dinyatakan tereliminasi, kalian harus melangkah ke dermaga penyesalan dan pulang. Kontestan yang terakhir bertahan akan mendapatkan satu milyar Rupiah”, kata Ryan.
Keduapuluh kontestan bertepuk tangan.
“Kalian akan menginap di sebuah Log Cabin, dimana kuncinya tersembunyi di suatu tempat, saya akan membagi kalian menjadi dua tim, tapi, pertama-tama kalian akan menghadapi tantangan pertama kalian, ada dua buah kunci di tempat yang berbeda, kalian harus menemukan salah satu kunci tersebut, kedua kontestan yang menemukannya berhak menjadi kapten tim untuk episode berikutnya, saat saya menyatakan ‘mulai’, tantangan dimulai”, kata Ryan. “Apa kalian siap?”.
“YA!” jawab keduapuluh kontestan.
Ryan memberi aba-aba dan menyahut “MULAI!”
Keduapuluh kontestan mulai berlari dan mencari kunci tersebut.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Miranda: “Aku kaget pas Ryan
mengatakan ‘MULAI’, gue startnya telat banget lah.”
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Oh my, aku telat!” kata
Miranda mulai berlari.
“Pasti ada di suatu tempat”, kata Audrina.
“Bukan, ga ada, ga ada”, kata Taylor.
“Pasti ada di suatu tempat”, kata Audrina.
“Bukan, ga ada, ga ada”, kata Taylor.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Timothy: “Gue udah nyari
kunci itu dimana-mana, tapi belum ketemu, sebenernya dimana ya kunci itu?”
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Keys, where are you??”, gumam Carlos. Lalu ia menemukan sebuah gua.
“Mungkin kuncinya ada di sana”, Carlos langsung masuk ke gua tersebut. Lalu ia
mulai mencari kunci tersebut di dalam gua.
Sementara itu, Felicia
berusaha untuk melompati lumpur tersebut, tapi ia gagal.
“Oh, tidak! Baju gue!” kata Felicia saat menyadari bahwa bajunya kotor.
“Oh, tidak! Baju gue!” kata Felicia saat menyadari bahwa bajunya kotor.
William dan Oli tiba di kuil
campfire, mereka berusaha untuk mencari kunci tersebut.
“Bukan, bukan!” kata Oli.
“Mungkin di dekat log cabinnya!” kata William. Ia langsung pergi ke log cabin.
“Mungkin di gua.” kata Oli, ia meninggalkan kuil tersebut.
“Bukan, bukan!” kata Oli.
“Mungkin di dekat log cabinnya!” kata William. Ia langsung pergi ke log cabin.
“Mungkin di gua.” kata Oli, ia meninggalkan kuil tersebut.
Kembali ke gua, Carlos masih
mencari kunci tersebut.
“Moga-moga ga ada binatang buas disini.” kata Carlos. Lalu ia menemui seekor beruang. “Uh oh…”
Beruang itu mengamuk dan membuat Carlos takut.
“AAAAAAAAAAAAAAARRRRRRRRRGH!!” teriak Carlos.
“Moga-moga ga ada binatang buas disini.” kata Carlos. Lalu ia menemui seekor beruang. “Uh oh…”
Beruang itu mengamuk dan membuat Carlos takut.
“AAAAAAAAAAAAAAARRRRRRRRRGH!!” teriak Carlos.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Carlos:
“Ada beruang di gua! Aku kaget, dan ternyata, kunci itu terikat di kalung si beruang
itu, aku bodoh!”
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sementara itu, Snooki
berjalan santai dan mencari kunci dengan santai.
“Aku akan jadi kapten dan semuanya akan kuatur.” katanya, lalu ia menabrak Lil Shawna.
“Hei! Lihat-lihat kalo jalan!” teriak Lil Shawna.
“Loe yang lihat-lihat lah! Punya mata ga sih!? Lihat dong pake mata!?” teriak Snookie.
“Loe yang pake mata loe! Loe mau coba-coba lawan gue, hah?!” teriak Lil Shawna.
“Oh ya, pertama-tama, loe harus patuh sama gue!” teriak Snookie.
Lalu Lil Shawna mendorong Snookie ke sungai.
“Kurang ajar, lu, Lil Shawna!” teriak Snookie.
“Aku akan jadi kapten dan semuanya akan kuatur.” katanya, lalu ia menabrak Lil Shawna.
“Hei! Lihat-lihat kalo jalan!” teriak Lil Shawna.
“Loe yang lihat-lihat lah! Punya mata ga sih!? Lihat dong pake mata!?” teriak Snookie.
“Loe yang pake mata loe! Loe mau coba-coba lawan gue, hah?!” teriak Lil Shawna.
“Oh ya, pertama-tama, loe harus patuh sama gue!” teriak Snookie.
Lalu Lil Shawna mendorong Snookie ke sungai.
“Kurang ajar, lu, Lil Shawna!” teriak Snookie.
Mike masih mencari kunci
tersebut.
“Oh man, mana kuncinya!?” katanya. Lalu ia melihat sebuah kunci yang terletak di batang pohon. “Aha! Itu dia!”
“Oh man, mana kuncinya!?” katanya. Lalu ia melihat sebuah kunci yang terletak di batang pohon. “Aha! Itu dia!”
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Mike: “Gue nemu kuncinya, tapi masalahnya gue kemungkinan
bakal jatuh.”
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Mike mulai memanjat pohon dan
berusaha untuk mengambil kunci tersebut, tetapi ia kaget saat ada beberapa yang
mengejarnya, lalu ia terjatuh. “AAAAAAAAAAAAAARRRRRRRRGH!!!” teriak Mike lari.
Rachel tiba di depan gua.
“Katanya salah satu kuncinya ada di sini, aku akan melihat-lihat.” kata Rachel. Ia masuk ke dalam gua. Ia mencari-cari kunci tersebut, hingga akhirnya ia menemui seekor beruang yang memakai kalung kunci. “Tenang, kawan, aku takkan melukaimu.” Rachel akhirnya berhasil mengambil kunci tersebut. “Akhirnya!” Lalu beruang tersebut mulai mengamuk kepadanya, lalu ia lari dan berteriak “AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAARRRRRRRRRRGH!!!”
“Katanya salah satu kuncinya ada di sini, aku akan melihat-lihat.” kata Rachel. Ia masuk ke dalam gua. Ia mencari-cari kunci tersebut, hingga akhirnya ia menemui seekor beruang yang memakai kalung kunci. “Tenang, kawan, aku takkan melukaimu.” Rachel akhirnya berhasil mengambil kunci tersebut. “Akhirnya!” Lalu beruang tersebut mulai mengamuk kepadanya, lalu ia lari dan berteriak “AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAARRRRRRRRRRGH!!!”
Sementara yang lain telah
berusaha untuk mendapatkan kunci dari batang pohon tersebut tanpa tersengat
lebah, ternyata tidak ada yang berhasil sejauh ini.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Gustav: “Ini terlihat
mustahil bagi saya dan yang lain, kami gagal mendapatkan kunci tanpa tersengat
lebah.”
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Gimana nih!?” kata Miranda.
“Aku takut!” kata Audrina.
Lalu Snookie mencoba memanjat pohon tersebut dan mengambil kunci tersebut tanpa didatangi oleh para lebah.
“Apa!?” teriak Lil Shawna.
“Ga mungkin!” teriak Johan.
“Aku takut!” kata Audrina.
Lalu Snookie mencoba memanjat pohon tersebut dan mengambil kunci tersebut tanpa didatangi oleh para lebah.
“Apa!?” teriak Lil Shawna.
“Ga mungkin!” teriak Johan.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Johan: “Saya kaget, ternyata
cuma Snookie yang bisa mengambil kunci itu tanpa tersengat lebah!”
Luna: “Aku ga nyangka kalo
Snookie bisa mengambil kunci tanpa didatangi lebah, aku mulai salut dengan
dia.”
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Selamat untuk Rachel dan
Snookie, kalian pemenang dari tantangan episode kali ini, sebagai hadiahnya,
kalian berhak menjadi kapten tim untuk episode berikutnya.” ucap Ryan.
“Terima kasih.” ucap Rachel dan Snookie.
“Yang lainnya, harap kumpul di kuil campfire pada jam sembilan malam! Kalian akan dimasukkan kedalam tim.” kata Ryan.
“Terima kasih.” ucap Rachel dan Snookie.
“Yang lainnya, harap kumpul di kuil campfire pada jam sembilan malam! Kalian akan dimasukkan kedalam tim.” kata Ryan.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
William: “Gue pikir kontestan
yang kalah akan dipulangkan, ternyata hanya pembagian tim, bikin kaget saja.”
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pada jam sembilan malam,
keduapuluh kontestan berkumpul di kuil campfire.
“Malam ini, kalian akan dibagi dalam dua tim, yaitu tim hitam dan tim putih, sudah ada Rachel di tim hitam, dan sudah ada Snookie di tim hitam. Untuk itu, saya telah menyiapkan kertas putih dan kertas hitam masing-masing sebanyak sembilan lembar. Yang dipanggil, harap mengambil kertas dari saya. Pertama, Audrina,” kata Ryan.
Audrina mengambil salah satu kertas tersebut.
“…Carlos,” panggil Ryan.
Carlos mengambil salah satu kertas tersebut.
“…Dominic, Eva, Felicia, Gustav, James, Johan, Katie, Kevin, Lil Shawna, Luna, Mike, Miranda, Oli, Taylor, Timothy dan William.” panggil Ryan.
Kedelapanbelas sudah mengambil kertas-kertas tersebut.
“Silahkan acungkan tangan bagi yang mendapat kertas putih!” perintah Ryan.
Yang mendapatkan kertas putih mengacungkan tangan mereka.
“Baiklah, yang masuk ke tim putih adalah Audrina, Carlos, Felicia, Johan, Katie, Kevin, Lil Shawna, Mike dan Oli.” jelas Ryan.
“Malam ini, kalian akan dibagi dalam dua tim, yaitu tim hitam dan tim putih, sudah ada Rachel di tim hitam, dan sudah ada Snookie di tim hitam. Untuk itu, saya telah menyiapkan kertas putih dan kertas hitam masing-masing sebanyak sembilan lembar. Yang dipanggil, harap mengambil kertas dari saya. Pertama, Audrina,” kata Ryan.
Audrina mengambil salah satu kertas tersebut.
“…Carlos,” panggil Ryan.
Carlos mengambil salah satu kertas tersebut.
“…Dominic, Eva, Felicia, Gustav, James, Johan, Katie, Kevin, Lil Shawna, Luna, Mike, Miranda, Oli, Taylor, Timothy dan William.” panggil Ryan.
Kedelapanbelas sudah mengambil kertas-kertas tersebut.
“Silahkan acungkan tangan bagi yang mendapat kertas putih!” perintah Ryan.
Yang mendapatkan kertas putih mengacungkan tangan mereka.
“Baiklah, yang masuk ke tim putih adalah Audrina, Carlos, Felicia, Johan, Katie, Kevin, Lil Shawna, Mike dan Oli.” jelas Ryan.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lil Shawna: “Gue setim sama
Snookie!? Ga banget deh!”
Katie: “Gue pikir ini akan
semakin menyenangkan!”
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Dan sisanya, Dominic, Eva,
Gustav, James, Luna, Miranda, Taylor, Timothy dan William akan masuk ke tim
hitam bersama Rachel.” jelas Ryan.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Miranda: “KYAAAAAAAAAA!!!”
Luna: “Ini akan semakin
menyenangkan!”
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Top Reality! Top Reality!”
seru semua kontestan.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Comments
Post a Comment