Top Reality Episode 5

Top Reality is classified PG, for general reading but some scenes may be unsuitable for children


“Sebelumnya di Top Reality, kedua tim bermain dodgeball, pada akhirnya tim hitam memenangkan tantangan tersebut dan ini merupakan kemenangan pertama mereka. Kevin harus tereliminasi karena ia tidak mau ikut bermain dan anggap remeh tim hitam. Siapakah yang harus pulang berikutnya? Tim manakah yang akan menang? Saksikan terus di Top Reality!” seru Ryan.

Twelve contestants
One Winner
One billion Rupiah Cash Prize
 Who will win?

Top Reality


Episode 5
Keesokan harinya, sebuah panggung telah disiapkan oleh Ryan untuk tantangan berikutnya, bertepatan dengan itu, Carlos melihat panggung tersebut.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Carlos: “Aku melihat sebuah stage, panggung, kalo menurutku mah… tantangan selanjutnya mungkin mirip American Idol atau Got Talent.”
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pada jam sepuluh pagi, kedua tim tiba di depan sebuah panggung.
“Selamat pagi, semua!” sapa Ryan.
“Biar gue tebak, kita akan tampil di Idol?” tanya Snookie.
“Tidak, bodoh! Ini merupakan tantangan berikutnya, bernama Top Talent! Kalian harus menampilkan bakat-bakat yang kalian punya! Dan performancenya akan diadakan pada jam tujuh malam, sedangkan hasilnya akan diumumkan pada jam delapan malam! Tapi, tiap tim harus ada tiga orang wakil yang akan menampilkan bakat!” jawab Ryan.
“Wow! Ini seperti America’s Got Talent.” kata Rachel.
Lalu kedua orang juri tiba.
“Sebelum kalian tentukan siapa yang akan tampil, perkenalkan, kedua orang ini akan menjadi juri kita, Sharon dan Piers. Oh ya, saya akan menjadi jurinya juga. Kalian harus mendaftar siapa yang akan tampil paling lambat jam lima sore. Semoga berhasil!” seru Ryan.
Tim putih mulai mengaudisi semua anggota mereka.
Audrina menampilkan catwalk kepada teman setimnya.
“Audrina, ini bukan fashion show, ini acara penampilan bakat!” kata Snookie.
“Snookie, check this out!” seru Oli, lalu ia memainkan gitarnya keras-keras.
“Kurasa kau terlalu cocok di band.” kata Snookie.
Sementara itu, Miranda dan Luna menari salsa.
“Gue rasa Ryan ga suka tarian Salsa, selanjutnya!” seru Rachel.
Dominic menariki napas, dan…
“Selanjutnya!” seru Rachel.
“But a day without you is like a year without rain… Oooooooh…” Carlos baru selesai menyanyikan lagu “A Year Without Rain” dari Selena Gomez sambil memainkan keyboardnya.
“Baik, loe masuk.” kata Snookie.
“P-p-p-poker face, p-p-poker face.” William baru selesai menyanyikan lagu “Poker Face” dari Lady Gaga.
“Baiklah, daftarin dia.” kata Rachel.
Mike baru selesai menari Foxtrot. Teman setimnya memberikan tepuk tangan.
“Baiklah, yang akan tampil adalah gue, Carlos dan Mike.” kata Snookie.
“Loe belum tampil malah!” kata Lil Shawna.
“Udah, Lil Shawna, gue udah nari balet.” kata Snookie.
Rachel mulai latihan bernyanyi, ia menyanyikan lagu “Tik Tok” dari Kesha. “Don't stop, make it pop, DJ, blow my speakers up. Tonight, Im'ma fight, Til we see the sunlight. TiK ToK, on the clock, but the party don't stop no. Woah-oh oh oh, woah-oh oh oh.”
“Okay saatnya untuk minum.” kata Taylor sambil menuangkan minuman yang ia anggap Fanta, ternyata ia salah, ia menuangkan segelas anggur merah kepada Rachel.
“Terima kasih, Taylor. Gue haus.” kata Rachel, ia meminum segelas anggur merah tersebut, namun setelah minum suaranya jad serak. “Aduh, apa yang terjadi…”
“Maafin gue, Rachel! Nih, gue bawa air minum!” kata Taylor sambil memberikan segelas air minum.
Rachel meminum air tersebut, namun suaranya tidak kembali juga. “HUWEEEEEEEEEEEE!!!” teriak Rachel menangis serak.
Pada jam lima sore, Ryan tiba.
“Baiklah! Pendaftaran sudah resmi ditutup! Saya umumkan pada kontestan yang akan tampil, dari tim putih, yang akan tampil adalah Carlos, Mike dan Snookie. Yang akan tampil dari tim hitam adalah William, Taylor dan Timothy! Kalian yang tampil bersiaplah! Karena jam tujuh malam, kalian akan tampil! Omong-omong, yang penampilannya terbaik akan mendapatkan HP Nokia Lumia dan lolos ke episode berikutnya bagi timnya! Sampai nanti.” seru Ryan.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Timothy: “Hadiahnya kali ini buka n buat masing-masing anggota tim? Untuk perorangan yang penampilannya terbaik, pokoknya yang akan tampil akan berusaha untuk mendapatkan HP itu!”
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pada akhirnya, jam tujuh malam.
“Selamat datang di Top Reality’s Got Talent! Kedua tim mewakilkan masing-masing tiga orang anggota yang akan menunjukan bakat mereka! Dan inilah penampilan pertama, Mike dari Tim Putih!” seru Ryan.
“YEAAAAAAAAAAAH!!!” seru semua anggota tim putih kecuali Lil Shawna yang sedang menulis diary-nya.
Lagu “Boom Boom Pow” dari Black Eyed Peas sudah mulai dimainkan bertepatan dengan Mike mulai menari Foxtrot dan Hip-Hop. Ia menunjukkan tarian yang tak kalah keren.
“YEAAAAAAAAAH!!!” seru semua kontestan.
“Baiklah, terima kasih untuk Mike telah tampil, kami akan pertimbangkan penampilanmu. Selanjutnya…” seru Ryan.
“William, ini giliranmu!” kata Rachel.
“Oh ya, ini akan mudah!” kata William sambil meminum segelas Fanta.
“…William akan bernyanyi ‘Poker Face’!” seru Ryan.
William mulai tampil di panggung dan mulai bernyanyi “I wanna hold em like they do in Texas please. Fold em let em hit me raise it baby stay with me, I love it. Luck and intuition play the cards with Spades to start, and after he's been hooked I'll play the one that's on his heart.” Namun, suara William mulai serak “Oh, oh, oh, I'll get him hot, show him what I've got.” Piers menyalakan tombol X untuk William, Sharon juga menyalakan tombol tersebut. Akhirnya, Ryan menyalakan tombol X dan membuat William gagal.
“Sayang sekali, William, kau tidak menampilkan yang terbaik, baiklah, selanjutnya, Carlos akan menyanyikan ‘A Year Without Rain’.” seru Ryan.
Carlos mulai memainkan keyboard dan bernyanyi “oooooooooh… oeeeeeeeh… Can you feel me. When i think about you with every breath i take. Every Minute, don't matter what i do. My world is an empty place. Like ive been wonderin the dessert, for a thousand days… Don't know if its a mirage, but i always see your face, Baby… I'm missing you so much. Help rush me outa it now, a day without you is like a year without rain. I need you by my side, don't know how else to find, but a day without you is like a year without rain. oooooooh oooooooooooooooooooooh...”
Semua kontestan bertepuk tangan, para juri turut ikut bertepuk tangan.
“Tadi ini penampilan yang sangat hebat, Carlos! Silahkan kembali ke tempat duduk. Selanjutnya, Taylor…”
“Gue rasa gue akan muntah…” kata Taylor.
“Jangan khawatir, Taylor, loe bakal baik-baik aja.” kata Rachel.
Taylor mulai tampil di panggung, ia akan bernyanyi, namun ia malah bersendawa.
“Oh tidak!” kata Rachel.
Sharon menekan tombol X.
Taylor terus menerus bersendawa.
“Kurasa aku akan muntah!” kata Oli, lalu ia berlari ke kabin tim putih.
Lalu Taylor terpeleset ke luar panggung bertepatan dengan Piers dan Ryan menekan tombol X.
“Taylor, sayang sekali, kau gagal! Oh ya, permirsa, jangan kemana-mana, kami akan segera kembali! Tetap di Top Reality!” kata Ryan.
Top Reality disponsori oleh Nokia.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Taylor: “Seharusnya gue ga minum Fanta, gue mau nyanyi jadi sendawa…”
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Selamat datang kembali di Top Reality! Saatnya untuk penampilan berikutnya, Snookie!” seru Ryan.
“Terima kasih, Ryan, gue ga akan menampilkan tarian balet gue, tapi gue akan ngungkap rahasia diary ini!” kata Snookie.
Lil Shawna kaget.
“Dear diary, hari ini gue seneng banget, bisa melihat cowok-cowok keren, terutama yang main gitar, main keyboard dan dance.” kata Snookie.
“TIDAAAAAAAAK!!!” teriak Lil Shawna lari ke kabin tim putih.
Ryan, Piers dan Sharon menekan tombol X secara bersamaan.
“Baiklah, sekarang tinggal penampilan terakhir…” kata Ryan.
“Harapan kita Cuma Timothy!” kata Rachel.
Timothy melompati skateboard-nya, namun ia mematahkannya. “Sial!”
“Kalo gitu, kita harus cari penggantinya!” kata Taylor.
“Tapi siapa!?” tanya Rachel.
Lalu Rachel dan Taylor memandang Gustav.
Gustav akhirnya naik ke panggung.
“Lakukan yang terbaik!” seru Rachel.
Gustav menarik nafas, lalu ia beatboxing.
Semuanya kaget, termasuk Rachel dan Taylor.
“Yo! Baby!” seru Gustav, ia beatboxing lagi. “Oh yeah!”
Semuanya bertepuk tangan untuk Gustav.
“Baiklah, kami sudah melhat penampilan kalian, kami akan mendiskusikan untuk menentukan siapa yang penampilannya terbaik.” kata Ryan. Lalu ia, Sharon dan Piers pergi.
Pada saat waktu diskusi, Ryan, Sharon dan Piers mendiskusikan penampilan mana yang paling bagus.
“Baiklah, kita mulai dari Mike.” kata Ryan.
“Menurut saya, Mike benar-benar talented, ia nge-dance sangat bagus.” kata Sharon.
“Tapi musiknya tidak terlalu nyambung sama Foxtrot, dan campuran Foxtrot dan Hip-Hopnya tidak terlalu fokus.” kata Piers.
“Baiklah, bagaimana dengan William?” tanya Ryan.
“Suaranya benar-benar serak, apakah ia sakit?” jawab Sharon.
“Kalo ia sakit, ia harus pergi ke dokter, bukan menyanyikan lagu ‘Poker Face’.” kata Piers.
“Bagaimana dengan Carlos, sejujurnya saya suka dengan penampilannya.” kata Ryan.
“Saya dengar dia dari sebuah band, benarkah begitu?” tanya Sharon.
“Iya, benar, tapi di band ia sebagai backing vocal, tapi ia menyanyikannya seperti ia sebagai backing vocal.” jawab Piers.
“Bagaimana dengan Taylor?” tanya Ryan.
“Ia benar-benar bersendawa, ia pikir ini kontes bersendawa.” kata Sharon.
“Ya, ia bukannya bernyanyi, tapi malah bersendawa.” kata Piers.
“Terlebih lagi, Snookie, ia membuka kedok orang.” kata Sharon.
“Ia membaca diary orang, siapa si cewek kulit hitam itu?” tanya Piers.
“Lil Shawna.” jawab Ryan.
“Itu benar-benar membuka aib dan melanggar norma kesopanan. Terakhir, saya suka dengan beatbox-nya Gustav, benar-benar mengagumkan.” kata Piers.
“Ya, saya juga, saya rasa ia pantas menjadi juara.” kata Sharon.
“Baiklah, mari kita ambil keputuskan dan umumkan.” kata Ryan.
Pada jam delapan malam, Ryan menaiki panggung.
“Halo, semua, kalian pasti tidak sabar untuk mendengar siapa pemenang tantangan ini, dan selamat untuk…” kata Ryan.
Mike, Carlos, Snookie, Taylor, William dan Gustav tegang.
“…Gustav, penampilanmu adalah penampilan yang terbaik, dan kau juga telah membuat tim hitam lolos ke episode berikutnya. Ditambah lagi, kau mendapatkan HP Nokia Lumia.” lanjut Ryan.
Tim hitam merasa lega.
“Yang berarti tim putih, kalian harus menemui saya di kuil Campfire pada jam sembilan malam, sekitar satu jam lagi.” jelas Ryan.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Snookie: “Gue ga mau tereliminasi, gue suruh Felicia dan Audrina untuk nge-vote Mike, gue juga udah suruh Carlos dan Oli.”
Oli: “Lagipula penampilan Mike ga begitu bagus.”
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pada jam sembilan malam, semua anggota tim putih tiba di kuil Campfire.
“Tim Putih, kalian adalah tim terlemah pada episode kali ini. Kalian dikalahkan dua kali berturut-turut. Kali ini hanya dua orang yang di-vote untuk dipulangkan, saya akan membagikan delapan tusuk sate ini, bagi yang tidak kebagian, kalian sudah tereliminasi dan harus melangkah menuju dermaga penyesalan dan pulang. Pertama, saya akan memberi sate pertama ini kepada penampilan terbaik tim kalian, Carlos.” jelas Ryan.
“Terima kasih, Ryan.” ucap Carlos.
“Selanjutnya, Oli, Johan, Katie, Audrina, Felicia, Lil Shawna.” lanjut Ryan.
Tinggal Snookie dan Mike yang belum mendapat sate.
“Snookie, Mike, kalian menampilkan bakat kalian tadi, saya tidak menyangka bahwa kalian merupakan kontestan terlemah pada episode kali ini, salah satu dari kalian memiliki vote yang paling banyak. Snookie, katanya kau ingin menampilkan balet, tapi kau malah membacakan diary Lil Shawna. Mike, sejujurnya, saya suka penampilan kamu, tapi saya tidak menyangka kau adalah salah satu yang di-vote. Saya akan katakan, keputusan ini tidak bisa diganggu gugat, kalian tidak bisa memanggil pengacara. Dan selamat untuk…” jelas Ryan.
Snookie santai saja.
“…Snookie, kau berhak tinggal selama satu episode lagi. Mike, maaf, kau memiliki vote yang paling banyak, silahkan kemas barangmu dan pulang.” kata Ryan.
Mike melangkah menuju kabin tim putih untuk mengepak barangnya, lalu ia melangkah ke dermaga penyesalan dan pulang.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Selanjutnya di Top Reality, kedua tim camping di alam terbuka.
“…kalian akan tidur di tenda, atau disebut camping,…” jelas Ryan.
Miranda dan Luna terpisah dari rekan tim mereka.
“Miranda, mereka ternyata udah pergi.” kata Luna.
“Oh tidak! Teman-teman!!” teriak Miranda.
Tim putih terancam dihajar oleh seekor beruang.
“KE ATAS POHON!” teriak Snookie.
“AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAARRRRRRRRRRRRRGH!!!!” teriak semua anggota tim putih memanjat pohon cepat-cepat.
Sekali lagi, salah satu dari mereka akan tereliminasi.

Comments

Popular Posts