Top Reality Episode 8
Top Reality is classified PG, for general reading but some scenes may be unsuitable for children
“Sebelumnya di Top Reality,
setelah Luna tereliminasi, semua kontestan membicarakan ketakutan mereka, namun
ketakutan itu menjadi tantangan bagi mereka. Rachel mengaku bahwa ia tidak
takut apapun, namun ia memutuskan untuk tidak melompat ke kolam slime dan
menyebabkan tim hitam kalah. Pada akhirnya, William tereliminasi karena ia
sangat takut dengan ayam. Sekarang tinggal empat belas kontestan, satu milyar
Rupiah menanti, siapakah yang akan tereliminasi selanjutnya? Cari jawabannya di
Top Reality!” jelas Ryan.
Twelve contestants
One Winner
One billion Rupiah Cash Prize
Who will win?
Top Reality
Episode 8
Keesokan harinya, anggota
wanita tim putih menunggu giliran menggunakan kamar mandi, Snookie sedang
mandi, tapi mandinya lama sekali.
“Hei, cepetan dong!” teriak Lil Shawna.
“Aduh, gue ga tahan!” teriak Felicia.
“Perhatian, harap berkumpul!” seru Ryan.
“Audrina, ambilkan handukku, cepat!” teriak Snookie.
“Iya!” jawab Audrina.
“Hei, cepetan dong!” teriak Lil Shawna.
“Aduh, gue ga tahan!” teriak Felicia.
“Perhatian, harap berkumpul!” seru Ryan.
“Audrina, ambilkan handukku, cepat!” teriak Snookie.
“Iya!” jawab Audrina.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Audrina: “Akhir-akhir ini gue
merasa kalo gue udah diandalin sama Snookie, sebenernya gue mau melawan, tapi
gue masuk ke dalam aliansi dia.”
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Selamat untuk keempat belas
kontestan, kalian akan menghadapi tantangan, pastinya cowoknya pada suka, kan?
Paintball!” seru Ryan.
“Yes!” teriak Carlos, Oli dan Johan.
“Sebelum kalian bermain, kalian harus mencari pistol dan peluru kalian, dan jangan ambil granat ataupun benda totem yang dianggap terkutuk, jika kalian melemparkan granat, ledakan catnya dahsyat! Jika kalian mengambil totem, kalian akan terkutuk selamanya!” teriak Ryan.
“Oh, ayolah! Gue ingin ambil granat!” teriak Katie.
“Baiklah, waktu kalian sepuluh menit untuk mencari senjata dan perlengkapan lainnya seperti peluru, dimulai dari sekarang!” seru Ryan.
Semuanya mulai mencari, namun Audrina baru datang.
“Felicia, tantangan kali ini apa?” tanya Audrina.
“Kita akan bermain paintball, tapi kita harus cari senjata di sekitar pulau ini.” jawab Felicia.
“Okay!” teriak Audrina.
“Yes!” teriak Carlos, Oli dan Johan.
“Sebelum kalian bermain, kalian harus mencari pistol dan peluru kalian, dan jangan ambil granat ataupun benda totem yang dianggap terkutuk, jika kalian melemparkan granat, ledakan catnya dahsyat! Jika kalian mengambil totem, kalian akan terkutuk selamanya!” teriak Ryan.
“Oh, ayolah! Gue ingin ambil granat!” teriak Katie.
“Baiklah, waktu kalian sepuluh menit untuk mencari senjata dan perlengkapan lainnya seperti peluru, dimulai dari sekarang!” seru Ryan.
Semuanya mulai mencari, namun Audrina baru datang.
“Felicia, tantangan kali ini apa?” tanya Audrina.
“Kita akan bermain paintball, tapi kita harus cari senjata di sekitar pulau ini.” jawab Felicia.
“Okay!” teriak Audrina.
Carlos dan Gustav tiba di
kuil campfire untuk mencari senjata.
“Aha, dapat!” teriak Carlos sambil mengambil sebuah pistol dan peluru cat.
“Ini mungkin berguna.” kata Gustav sambil mengambil sebuah helm.
“Aha, dapat!” teriak Carlos sambil mengambil sebuah pistol dan peluru cat.
“Ini mungkin berguna.” kata Gustav sambil mengambil sebuah helm.
Audrina masih mencari
senjata, namun ia menemukan sebuah totem kecil yang ia anggap sebagai jimat, ia
tidak menyadari bahwa totem tersebut sudah terkutuk, ia memutuskan untuk
mengambilnya.
“Ini bisa menjadi jimat!” kata Audrina.
“Ini bisa menjadi jimat!” kata Audrina.
Carlos, Oli, Gustav, Dominic,
Rachel dan Lil Shawna tiba dengan perlengkapan paintball mereka masing-masing.
“Baru enam orang?” kata Ryan.
Katie dan Miranda tiba.
“Akhirnya!” teriak Miranda.
“Oh ya! Ini akan sangat menyenangkan!” teriak Katie.
“Baiklah, untuk kontestan yang masih mencari perlengkapan, waktu kalian tinggal TIGA MENIT LAGI!” seru Ryan.
“Baru enam orang?” kata Ryan.
Katie dan Miranda tiba.
“Akhirnya!” teriak Miranda.
“Oh ya! Ini akan sangat menyenangkan!” teriak Katie.
“Baiklah, untuk kontestan yang masih mencari perlengkapan, waktu kalian tinggal TIGA MENIT LAGI!” seru Ryan.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Snookie: “Tiga menit lagi!?
Yang bener aja, Ryan! Gue belum nemu pistol!”
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
TIga menit kemudian, semuanya
sudah kembali.
“Waktu habis!” seru Ryan. “Tim Hitam, Tim Putih, kalian sudah menemukan pistol, peluru cat dan perlengkapan lainnya seperti kevlar dan helm. Siapa yang akan menjadi kapten?”
Oli dan Dominic mengacungkan tangan.
“Oli, kau akan menjadi kapten tim putih, dan Dominic, kau akan jadi kapten tim hitam!” perintah Ryan.
“Waktu habis!” seru Ryan. “Tim Hitam, Tim Putih, kalian sudah menemukan pistol, peluru cat dan perlengkapan lainnya seperti kevlar dan helm. Siapa yang akan menjadi kapten?”
Oli dan Dominic mengacungkan tangan.
“Oli, kau akan menjadi kapten tim putih, dan Dominic, kau akan jadi kapten tim hitam!” perintah Ryan.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Oli: “Akhirnya aku jadi
kapten, ini udah lama aku impikan di kompetisi ini!”
Dominic: “Aku jadi kapten
karena aku jago dalam main paintball, tim putih, bersiaplah untuk kalah!”
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Tim putih, silahkan pergi ke
arah paling barat pulau ini, dan tim hitam, silahkan pergi ke arah sebaliknya!”
perintah Ryan.
Kedua tim memisahkan diri ke arah yang berbeda.
Kedua tim memisahkan diri ke arah yang berbeda.
Tim Putih telah tiba di
tempat awal mereka.
“Baiklah, tim, kita akan berpencar, aku dan Johan akan ke sebelah utara, Carlos dan Felicia ke arah tenggara, Lil Shawna dan Katie ke arah timur, dan Audrina dan Snookie ke arah selatan!” perintah Oli.
“Ya, pak!” seru semuanya, lalu mereka berpencar.
“Baiklah, tim, kita akan berpencar, aku dan Johan akan ke sebelah utara, Carlos dan Felicia ke arah tenggara, Lil Shawna dan Katie ke arah timur, dan Audrina dan Snookie ke arah selatan!” perintah Oli.
“Ya, pak!” seru semuanya, lalu mereka berpencar.
“Rachel, Taylor dan Miranda,
kalian pergi ke arah utara, sedangkan gue, Timothy dan Gustav akan ke arah
sebaliknya!” perintah Dominic.
“Kenapa gue ga sama Rachel coba?” tanya Timothy.
“Hei! Sopanlah, Timothy, ini perintah kapten!” teriak Rachel.
“Kenapa gue ga sama Rachel coba?” tanya Timothy.
“Hei! Sopanlah, Timothy, ini perintah kapten!” teriak Rachel.
Audrina dan Snookie berjalan
ke arah selatan, namun, Snookie ingin mengandalkan Audrina.
“Oh, gue haus banget, Audrina, bisa tolong ambilkan minum di dapur, sendiri?” tanya Snookie.
“Apa, tempatnya masih jauh! Loe ambil sendiri!” teriak Audrina.
“Audrina, aliansi!” kata Snookie.
“Baiklah!” kata Audrina pergi.
Snookie duduk di atas batu.
“Oh, gue haus banget, Audrina, bisa tolong ambilkan minum di dapur, sendiri?” tanya Snookie.
“Apa, tempatnya masih jauh! Loe ambil sendiri!” teriak Audrina.
“Audrina, aliansi!” kata Snookie.
“Baiklah!” kata Audrina pergi.
Snookie duduk di atas batu.
“Aduh, aku cape banget,
bisakah kita istirahat sebentar?” tanya Felicia.
“Aduh, ini baru sekitar lima puluh meter, masa kau udah cape lagi?” tanya Carlos.
“Aduh, ini baru sekitar lima puluh meter, masa kau udah cape lagi?” tanya Carlos.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Carlos: “Setiap sekitar lima
puluh meter, Felicia ingin istirahat, ada tapinya, ia memaksaku untuk
istirahat!”
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lil Shawna dan Katie melihat
Taylor, Rachel dan Miranda.
“Saatnya!” teriak Katie sambil mengeluarkan sebuah granat.
“Um, Katie, Ryan bilang kalo loe ga boleh ngambil granat!” kata Lil Shawna.
“Tenang, ini cara tercepat untuk membuat mereka kalah!” kata Katie, lalu ia melempar granat tersebut, namun tidak kena Taylor, Rachel ataupun Miranda. Dan cat dari granat tersebut keluar dan mengenai Lil Shawna dan Katie. “Oops, mungkin gue ga teliti ya?”
“Loe bakal vote loe!” kata Lil Shawna.
“Saatnya!” teriak Katie sambil mengeluarkan sebuah granat.
“Um, Katie, Ryan bilang kalo loe ga boleh ngambil granat!” kata Lil Shawna.
“Tenang, ini cara tercepat untuk membuat mereka kalah!” kata Katie, lalu ia melempar granat tersebut, namun tidak kena Taylor, Rachel ataupun Miranda. Dan cat dari granat tersebut keluar dan mengenai Lil Shawna dan Katie. “Oops, mungkin gue ga teliti ya?”
“Loe bakal vote loe!” kata Lil Shawna.
“Ah, snap! Kenapa si Snookie
ga ambil aja sendiri!” teriak Audrina mengeluh saat ia mengambil sebungkus
Cheetos rasa ayam bakar. “Kalo Snookie orangnya kayak gitu, mending gue makan
aja semuanya!” Ia memakan semuanya dari bungkus Cheetos.
Oli dan johan melihat
Timothy, Dominic dan Gustav.
“Sepertinya mereka akan berpencar!” kata Johan.
“SSSSSSSSSSST! Diam, nanti kita ketahuan!” bisik Oli.
Lalu Timothy, Dominic dan Gustav berjalan menuju tiga arah yang berbeda.
“Kalo gitu, kita berpencar lagi, Johan, kau kejar Timothy, aku akan kejar Dominic. Dan aku akan nelpon Carlos untuk cari Gustav.” perintah Oli.
“Baik, kapten!” seru Johan, lalu ia mengejar Timothy.
Oli menelpon Carlos.
“Sepertinya mereka akan berpencar!” kata Johan.
“SSSSSSSSSSST! Diam, nanti kita ketahuan!” bisik Oli.
Lalu Timothy, Dominic dan Gustav berjalan menuju tiga arah yang berbeda.
“Kalo gitu, kita berpencar lagi, Johan, kau kejar Timothy, aku akan kejar Dominic. Dan aku akan nelpon Carlos untuk cari Gustav.” perintah Oli.
“Baik, kapten!” seru Johan, lalu ia mengejar Timothy.
Oli menelpon Carlos.
“Felicia, kita udah istirahat
berkali-kali, ayo jalan!” teriak Carlos.
“Tidak mau, dua menit!” kata Felicia.
Lalu iPhone Carlos berbunyi, ia mengangkat telepon tersebut.
“Carlos, aku dan Johan baru saja melihat Timothy, Dominic dan Gustav, mereka bertiga berpencar, Johan lagi kejar Timothy, aku lagi kejar Dominic.” kata Oli.
“Kalian ga nyerang?” tanya Carlos.
“Maaf, tapi kita takut ketahuan.” jawab Oli.
“Jadi aku dan Felicia harus ngejar Gustav?” tanya Carlos.
“Iya lah! Oh ya, sampai nanti!” jawab Oli menutup telepon.
“Ayo, Felicia, kita harus mengejar Gustav!” seru Carlos.
“Mana si Audrina itu! Kenapa dia lama banget!” teriak Snookie.
“Snookie, apa yang loe lakukan di sini?” tanya Felicia.
“gue lagi nunggu Felicia, dia lagi ambilin Cheetos!” jawab Snookie.
“Tunggu dulu, kau suruh Felicia, maksudku Audrina untuk ambil Cheetos dari kabin kita!?” tanya Carlos.
“Ya iyalah! Dia kan anggota aliansi gue!” teriak Snookie.
“Snookie, aku tahu kau ngandalin si Audrina, mana dia?!” tanya Carlos.
“Mana gue tahu, dan loe ga usah ikut campur aliansi gue!!” jawab Snookie.
“Aku berhak ikut campur dong! Ternyata aku salah menilaimu, Snookie!” teriak Carlos.
“Ini dia!” kata Audrina datang.
Lalu Snooki mengambil bungkus cheetos tersebut, dan ia menyadari bahwa Audrina menghabiskan semuanya. “Audrina, loe tega banget ya, makan semua Cheetos di bungkus ini! Sekarang gue perintahkan, ambil lagi yang baru, cepat!” teriaknya.
“TIDAK!” teriak Audrina.
“Apa, loe berani lawan gue ya!?” teriak Snookie.
“Loe udah keterlaluan banget, Snookie! Gue denger kata Carlos, ia bener banget, loe cuma ngandalin gue, loe mau apa sih, jadi juara dan mendapatkan satu milyar Rupiah dengan cara kayak gitu, hah!?” teriak Audrina.
“Loe tega banget berkhianat!!!” teriak Snookie.
“Tidak mau, dua menit!” kata Felicia.
Lalu iPhone Carlos berbunyi, ia mengangkat telepon tersebut.
“Carlos, aku dan Johan baru saja melihat Timothy, Dominic dan Gustav, mereka bertiga berpencar, Johan lagi kejar Timothy, aku lagi kejar Dominic.” kata Oli.
“Kalian ga nyerang?” tanya Carlos.
“Maaf, tapi kita takut ketahuan.” jawab Oli.
“Jadi aku dan Felicia harus ngejar Gustav?” tanya Carlos.
“Iya lah! Oh ya, sampai nanti!” jawab Oli menutup telepon.
“Ayo, Felicia, kita harus mengejar Gustav!” seru Carlos.
“Mana si Audrina itu! Kenapa dia lama banget!” teriak Snookie.
“Snookie, apa yang loe lakukan di sini?” tanya Felicia.
“gue lagi nunggu Felicia, dia lagi ambilin Cheetos!” jawab Snookie.
“Tunggu dulu, kau suruh Felicia, maksudku Audrina untuk ambil Cheetos dari kabin kita!?” tanya Carlos.
“Ya iyalah! Dia kan anggota aliansi gue!” teriak Snookie.
“Snookie, aku tahu kau ngandalin si Audrina, mana dia?!” tanya Carlos.
“Mana gue tahu, dan loe ga usah ikut campur aliansi gue!!” jawab Snookie.
“Aku berhak ikut campur dong! Ternyata aku salah menilaimu, Snookie!” teriak Carlos.
“Ini dia!” kata Audrina datang.
Lalu Snooki mengambil bungkus cheetos tersebut, dan ia menyadari bahwa Audrina menghabiskan semuanya. “Audrina, loe tega banget ya, makan semua Cheetos di bungkus ini! Sekarang gue perintahkan, ambil lagi yang baru, cepat!” teriaknya.
“TIDAK!” teriak Audrina.
“Apa, loe berani lawan gue ya!?” teriak Snookie.
“Loe udah keterlaluan banget, Snookie! Gue denger kata Carlos, ia bener banget, loe cuma ngandalin gue, loe mau apa sih, jadi juara dan mendapatkan satu milyar Rupiah dengan cara kayak gitu, hah!?” teriak Audrina.
“Loe tega banget berkhianat!!!” teriak Snookie.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Carlos: “Snookie dan Audrina
udah saling bertengkar hanya karena Snookie ngandalin Audrina, aku dan Felicia ga bisa menghentikan
pertengkaran ini!”
Felicia: “Ya, dia serem
banget!”
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lalu iPhone Carlos berbunyi
lagi, Carlos menjawab telepon dari Oli “Oli, kita ada masalah, aku dan Felicia
ketemu Audrina dan Snookie, tapi mereka malah bertengkar!”
“Carlos, sudah kubilang kalo kau dan Felicia harus kejar Gustav!” perintah Oli.
“Tapi siapa yang akan menghentikan pertengkaran!?” tanya Carlos.
“Suruh aja Felicia, dia teman dari mereka!” jawab Oli.
“Oke, udah dulu, aku akan kejar Gustav!” kata Carlos mengakhiri pembicaraan. “Felicia, aku akan cari Gustav, kau hentikan mereka!”
“Tapi dengan cara apa?” tanya Felicia.
“Apapun!” teriak Carlos, lalu ia pergi.
“Baiklah.” kata Felicia. “Teman-teman, bisa kalian hentikan, kita kan satu aliansi.”
“JANGAN IKUT CAMPUR!” teriak Snookie dan Audrina.
“Carlos, sudah kubilang kalo kau dan Felicia harus kejar Gustav!” perintah Oli.
“Tapi siapa yang akan menghentikan pertengkaran!?” tanya Carlos.
“Suruh aja Felicia, dia teman dari mereka!” jawab Oli.
“Oke, udah dulu, aku akan kejar Gustav!” kata Carlos mengakhiri pembicaraan. “Felicia, aku akan cari Gustav, kau hentikan mereka!”
“Tapi dengan cara apa?” tanya Felicia.
“Apapun!” teriak Carlos, lalu ia pergi.
“Baiklah.” kata Felicia. “Teman-teman, bisa kalian hentikan, kita kan satu aliansi.”
“JANGAN IKUT CAMPUR!” teriak Snookie dan Audrina.
Johan mengejar Timothy secara
diam-diam.
“Saatnya menembak!” kata Johan, ia menembak Timothy, namun meleset.
Timothy langsung menyadarinya dan menembak Johan, keduanya saling menembak, tapi meleset.
“Saatnya menembak!” kata Johan, ia menembak Timothy, namun meleset.
Timothy langsung menyadarinya dan menembak Johan, keduanya saling menembak, tapi meleset.
“LOE MAU INI!” teriak Snookie
akan memukul Audrina, lalu ia terkena tembakan.
“Maaf, salah tembak.” kata Lil Shawna datang dengan Katie.
“Lil Shawna! Loe pasti sengaja nembak gue! Loe sengaja kan!?” teriak Snookie.
“Apa kata loe!? Gue ga sengaja, jadi jangan nuduh gue!” teriak Lil Shawna.
“Iya, loe ga boleh nuduh gue sembarangan!” teriak Audrina.
“Loe mau lawan gue ya! Loe *disensor*!!” teriak Snookie.
“Loe benar-benar cewek *disensor*!!” teriak Lil Shawna.
“Terserah apa kata loe!” teriak Audrina.
Lalu Taylor, Miranda dan Rachel langsung menembak mereka berlima, namun Felicia lolos.
“Waktu habis! Harap berkumpul di kuil Campfire!” seru Ryan.
“Maaf, salah tembak.” kata Lil Shawna datang dengan Katie.
“Lil Shawna! Loe pasti sengaja nembak gue! Loe sengaja kan!?” teriak Snookie.
“Apa kata loe!? Gue ga sengaja, jadi jangan nuduh gue!” teriak Lil Shawna.
“Iya, loe ga boleh nuduh gue sembarangan!” teriak Audrina.
“Loe mau lawan gue ya! Loe *disensor*!!” teriak Snookie.
“Loe benar-benar cewek *disensor*!!” teriak Lil Shawna.
“Terserah apa kata loe!” teriak Audrina.
Lalu Taylor, Miranda dan Rachel langsung menembak mereka berlima, namun Felicia lolos.
“Waktu habis! Harap berkumpul di kuil Campfire!” seru Ryan.
Semuanya berkumpul di kuil
campfire, tim putih sudah terlihat kalah, karena Audrina, Snookie, Lil Shawna,
Katie, Johan dan Oli sudah terkena cat. Hanya Carlos dan Felicia yang belum.
“Apaan ini, tim putih, salah satu dari kalian mengambil sebungkus Cheetos, bahkan ada yang mengambil granat! Kalian juga sudah dihajar habis-habisan!” kata Ryan. Lalu ia melihat tim hitam, mereka belum kena cat. “Baiklah, tim hitam, kalian memenangkan tantangan episode kali ini.”
“YEAAAAAAAAAAAAAAAAAH!!!” seru semua anggota tim hitam.
“Karena kalian memenangkan tantangan episode kali ini, kalian mendapat Sony Cybershot Camera terbaru masing-masing!” seru Ryan. Lalu ia menatap tim putih “Yang berarti tim putih, temui saya di kuil campfire pada jam sembilan malam!”
“Loe dalam masalah, Katie!” teriak Lil Shawna.
“Gue Cuma ngambil granat!” kata Katie.
“Apaan ini, tim putih, salah satu dari kalian mengambil sebungkus Cheetos, bahkan ada yang mengambil granat! Kalian juga sudah dihajar habis-habisan!” kata Ryan. Lalu ia melihat tim hitam, mereka belum kena cat. “Baiklah, tim hitam, kalian memenangkan tantangan episode kali ini.”
“YEAAAAAAAAAAAAAAAAAH!!!” seru semua anggota tim hitam.
“Karena kalian memenangkan tantangan episode kali ini, kalian mendapat Sony Cybershot Camera terbaru masing-masing!” seru Ryan. Lalu ia menatap tim putih “Yang berarti tim putih, temui saya di kuil campfire pada jam sembilan malam!”
“Loe dalam masalah, Katie!” teriak Lil Shawna.
“Gue Cuma ngambil granat!” kata Katie.
Pada jam sembilan malam, tim
putih berkumpul di kuil campfire.
“Tim putih, lagi-lagi kalian adalah tim terlemah dalam episode kali ini, saya tahu bahwa salah satu dari kalian mengambil granat, mengambil sebungkus Cheetos dan juga beberapa bertengkar. Baiklah, kalian sudah mem-vote siapa yang pantas untuk pulang kali ini…” jelas Ryan.
Tiba-tiba, helikopter polisi datang “Di sini polisi, salah satu dari kalian akan tertangkap!” Lalu helikopter tersebut menunjuk Katie lewat lampunya.
“Tunggu, granat cat itu ilegal di permainan paintball?” tanya Carlos.
“Ya, gue tahu kalo itu akan terjadi, dan sampai jumpa.” jawab Katie pamit. Lalu ia bertertiak “LOE GA AKAN NANGKEP GUE HIDUP-HIDUP!!! MWA HA HA HA HA HA!!!!!!!” Ia lari ke dermaga penyesalan.
“Kalo gitu, tidak ada pembagian sate kali ini.” kata Ryan.
“Tim putih, lagi-lagi kalian adalah tim terlemah dalam episode kali ini, saya tahu bahwa salah satu dari kalian mengambil granat, mengambil sebungkus Cheetos dan juga beberapa bertengkar. Baiklah, kalian sudah mem-vote siapa yang pantas untuk pulang kali ini…” jelas Ryan.
Tiba-tiba, helikopter polisi datang “Di sini polisi, salah satu dari kalian akan tertangkap!” Lalu helikopter tersebut menunjuk Katie lewat lampunya.
“Tunggu, granat cat itu ilegal di permainan paintball?” tanya Carlos.
“Ya, gue tahu kalo itu akan terjadi, dan sampai jumpa.” jawab Katie pamit. Lalu ia bertertiak “LOE GA AKAN NANGKEP GUE HIDUP-HIDUP!!! MWA HA HA HA HA HA!!!!!!!” Ia lari ke dermaga penyesalan.
“Kalo gitu, tidak ada pembagian sate kali ini.” kata Ryan.
Malamnya, Audrina tertidur
lelap dengan jimatnya yang dianggap terkutuk tersebut, dan kutukan tersebut
baru dimulai.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Selanjutnya di Top Reality,
kedua tim memulai tantangan mereka di dapur, yaitu memasak. Tim Hitam memiliki
strategi yang sangat terencana berkat Taylor.
“Tim hitam, kira-kira makanan apa yang akan Ryan dan para juri suka?” tanya Taylor.
“Gue ada ide, kita bisa bikin masakan Italia.” jawab Timothy.
Snookie malah emosi kepada anggota timnya yang membuat kesalahan.
“Carlos, loe gimana sih!? Loe ambil jeruknya kayak ginian!” teriak Snookie.
“Maaf, Snookie, aku ga tau!” kata Carlos.
Lil Shawna benar-benar muak terhadap Snookie, sehingga ia memutuskan untuk memasukan Snookie ke dalam kulkas.
Snookie segera mengambil tas make-upnya di dalam kulkas, namun Lil Shawna menutup pintu kulkas tersebut dan menguncinya.
“LIL SHAWNA!!!” teriak Snookie.
Pada akhirnya, salah satu dari mereka akan tereliminasi.
“Tim hitam, kira-kira makanan apa yang akan Ryan dan para juri suka?” tanya Taylor.
“Gue ada ide, kita bisa bikin masakan Italia.” jawab Timothy.
Snookie malah emosi kepada anggota timnya yang membuat kesalahan.
“Carlos, loe gimana sih!? Loe ambil jeruknya kayak ginian!” teriak Snookie.
“Maaf, Snookie, aku ga tau!” kata Carlos.
Lil Shawna benar-benar muak terhadap Snookie, sehingga ia memutuskan untuk memasukan Snookie ke dalam kulkas.
Snookie segera mengambil tas make-upnya di dalam kulkas, namun Lil Shawna menutup pintu kulkas tersebut dan menguncinya.
“LIL SHAWNA!!!” teriak Snookie.
Pada akhirnya, salah satu dari mereka akan tereliminasi.
Comments
Post a Comment