Top Reality Episode 2
Top Reality is classified PG, for general reading but some scenes may be unsuitable for children
“Sebelumnya
di Top Reality, keduapuluh kontestan
telah tiba di pulau ini dan memulai tantangan pertama mereka, mencari kedua
kunci log cabin, yang dimenangkan oleh Rachel dan Snookie, yang menjadi kapten
tim hitam dan putih secra berurutan. Tim manakah yang akan menang pada episode
kali ini, dan siapakah yang akan tereliminasi pertama, kita lihat saja di Top
Reality!” jelas Ryan
Twelve contestants
One Winner
One billion Rupiah Cash Prize
Who will win?
Top Reality
Episode 2
Setelah pembagian tim, kedua
tim langsung menuju ke log cabin tim mereka masing-masing.
“Cepetan lah!” kata Audrina.
“Sabar lah, baru buka kunci!” kata Snookie, akhirnya kuncinya terbuka dan ia membuka pintu.
Dan ternyata, isinya kosong melompong.
“Apa-apaan ini!?” kata Carlos.
“Jadi log cabinnya ga ada isinya!?” kata Oli.
“Cepetan lah!” kata Audrina.
“Sabar lah, baru buka kunci!” kata Snookie, akhirnya kuncinya terbuka dan ia membuka pintu.
Dan ternyata, isinya kosong melompong.
“Apa-apaan ini!?” kata Carlos.
“Jadi log cabinnya ga ada isinya!?” kata Oli.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Oli: “Setelah Snookie membuka
pintu, kita melihat isi dari log cabinnya, poof, ga ada apa-apa! Apa ini
berhubungan dengan tantangan berikutnya?”
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sementara itu, Rachel membuka
kunci dan akhirnya membuka pintu log cabin, dan ternyata, sama saja dengan
cabin tim putih, kosong melompong.
“Apa-apaan ini!?” kata Rachel.
“Ga ada apa-apa, tapi sepertinya ada kamar mandi.” kata Gustav.
“Masya Allah…” kata Luna.
“Jadi, kita harus tidur dimana!?” kata James.
“Apa-apaan ini!?” kata Rachel.
“Ga ada apa-apa, tapi sepertinya ada kamar mandi.” kata Gustav.
“Masya Allah…” kata Luna.
“Jadi, kita harus tidur dimana!?” kata James.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Miranda: “Biar kutebak, kita
harus tidur dilantai semalaman!? Ini benar-benar konyol.”
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Semua anggota tim putih masuk
ke kabin mereka dan memeriksa seluruh kabin tersebut.
“Oh man, Cuma ada kamar mandi.” kata Johan.
“Jangan bilang kita harus membuat design interior.” kata Carlos.
“Carlos, jangan pikir yang nggak-nggak, nanti malah terjadi.” kata Oli.
“Oh ya, makasih telah mengingatkanku, Oli.” kata Carlos.
“Sepertinya kita harus tidur di lantai, tanpa karpet, tanpa kasur, tanpa apapun kecuali pakaian.” kata Kevin.
“Oh man, Cuma ada kamar mandi.” kata Johan.
“Jangan bilang kita harus membuat design interior.” kata Carlos.
“Carlos, jangan pikir yang nggak-nggak, nanti malah terjadi.” kata Oli.
“Oh ya, makasih telah mengingatkanku, Oli.” kata Carlos.
“Sepertinya kita harus tidur di lantai, tanpa karpet, tanpa kasur, tanpa apapun kecuali pakaian.” kata Kevin.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Johan: “Aku udah meriksa
seluruh kabin, Cuma ada kamar mandi!? Yang bener aja!”
Carlos: “Aku update statusku
di Twitter, tapi aku ga mengatakan bahwa aku ikut reality show, anggap aja aku
lagi di sebuah summer camp. Oh iya,
itu mengingatkanku, haha…”
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kembali ke tim hitam, mereka
baru masuk juga.
“Ini belum dicat, apa hostnya sudah keterlaluan?” kata Rachel.
“Sepertinya.” kata Taylor.
“Aku mau tidur!” teriak Eva marah.
“Ini belum dicat, apa hostnya sudah keterlaluan?” kata Rachel.
“Sepertinya.” kata Taylor.
“Aku mau tidur!” teriak Eva marah.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Miranda: “Ya udah, kita kan
butuh tidur, jadi kita tidur di lantai dan beristirahat semalaman.”
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kembali ke tim putih, semua
anggota perempuan tertidur, sementara anggota laki-laki belum.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kevin: “Anggota yang cewek
udah pada tidur, tapi gue dan anggota cowok yang lainnya ga bisa tidur, sama
sekali ga bisa. Gue merasa ga nyaman lah. Jadi anggota cowok termasuk gue pada
buka baju.”
Oli: “Kita buka baju, tapi
anggota cowoknya aja, terus aku main Tap Tap Revenge di iPhone-nya Carlos
setelah aku nanya.”
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Kamu ngapain, Carlos?” tanya
Oli.
“Seperti biasa, main Tap Tap Revenge.” jawab Carlos.
“Aku ikut lah, versus mode ya!” kata Oli.
“Oh ya.” kata Carlos.
Carlos dan Oli mulai bermain Tap Tap Revenge.
Sementara itu, Mike, Johan dan Kevin mencoba untuk tidur, tetapi tidak bisa, saat melihat Carlos dan Oli bermain Tap Tap Revenge, mereka menemui mereka.
“Carlos, Oli, loe berdua main apa?” tanya Johan.
“Tap Tap Revenge.” jawab Oli.
“Boleh gantian ga?” tanya Mike dan Kevin.
“Ya.” jawab Oli dan Carlos.
“Seperti biasa, main Tap Tap Revenge.” jawab Carlos.
“Aku ikut lah, versus mode ya!” kata Oli.
“Oh ya.” kata Carlos.
Carlos dan Oli mulai bermain Tap Tap Revenge.
Sementara itu, Mike, Johan dan Kevin mencoba untuk tidur, tetapi tidak bisa, saat melihat Carlos dan Oli bermain Tap Tap Revenge, mereka menemui mereka.
“Carlos, Oli, loe berdua main apa?” tanya Johan.
“Tap Tap Revenge.” jawab Oli.
“Boleh gantian ga?” tanya Mike dan Kevin.
“Ya.” jawab Oli dan Carlos.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Mike: “Pada malam itu, kami
main Tap Tap Revenge semalaman, hingga jam satu malam, kita semua udah tidur,
tidur sambil bertelanjang dada, kayaknya akan jadi kebiasaan, hihihi…”
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Keesokan harinya, terdengar
bunyi bel yang sangat keras pada jam lima pagi yang membangunkan semua
kontestan.
“Sudah pagi lagi?” tanya Rachel.
“Ini’kan baru jam lima pagi!” teriak Taylor.
“Sudah pagi lagi?” tanya Rachel.
“Ini’kan baru jam lima pagi!” teriak Taylor.
Semua kontestan berkumpul
pada jam 6 pagi di kuil Campfire, mereka sedang menunggu Ryan.
“Kenapa lama banget!” kata Snookie.
“Dia bilang bahwa kita harus kumpul pada jam enam pagi, tapi dianya telat!” kata Lil Shawna.
“Mentang-mentang dia host!” kata Miranda.
Lalu Ryan tiba dengan dua orang yang terlihat akan menjadi juri.
“Selamat pagi, semuanya.” sapa Ryan.
“Pagi.” jawab semua kontestan.
“Semuanya, perkenalkan, mereka ini akan menjadi juri pada tantangan episode kali ini, mereka adalah Jonathan dan Margaret.” kata Ryan.
“Ryan, kami ingin mengajukan protes, kabin kami kosong melompong, hanya ada kamar mandi!” kata Rachel.
“Tenang, tantangan episode kali ini berhubungan dengan itu, kok.” kata Ryan.
“Kenapa lama banget!” kata Snookie.
“Dia bilang bahwa kita harus kumpul pada jam enam pagi, tapi dianya telat!” kata Lil Shawna.
“Mentang-mentang dia host!” kata Miranda.
Lalu Ryan tiba dengan dua orang yang terlihat akan menjadi juri.
“Selamat pagi, semuanya.” sapa Ryan.
“Pagi.” jawab semua kontestan.
“Semuanya, perkenalkan, mereka ini akan menjadi juri pada tantangan episode kali ini, mereka adalah Jonathan dan Margaret.” kata Ryan.
“Ryan, kami ingin mengajukan protes, kabin kami kosong melompong, hanya ada kamar mandi!” kata Rachel.
“Tenang, tantangan episode kali ini berhubungan dengan itu, kok.” kata Ryan.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Oli: “Tuh kan! Ini
hubungannya dengan yang pas tadi malam, eh, kita harus ngapain ya? Lihat aja
ya!”
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Ini tantangan tim pertama
kalian, kalian harus membuat sebuah interior design untuk log cabin kalian,
kalian akan diberi uang sebanyak seratus juta Rupiah untuk masing-masing tim,
kalian akan menghabiskannya untuk membuat design tersebut menjadi design kalian
di log kabin kalian. Waktu kalian hanyalah tiga hari untuk menyelesaikan
tantangan ini. Semoga berhasil.” jelas Ryan, lalu ia dan Jonathan pergi.
Margaret memberi selembar katalog kepada masing-masing tim “Ini adalah selembar katalog untuk kalian, kalian bisa memutuskan tempat tidur manakah yang akan kalian beli, dan juga cat yang akan kalian beli, kalian boleh menghias kabin kalian dengan dekorasi apa saja untuk menambah nilai, kalian boleh memesan sekarang, silahkan lakukan tugas kalian.” jelasnya.
“Tim putih, harap kumpul di kabin!” perintah Snookie kepada anggota tim putih.
“Oke, kita langsung memesan saja.” kata Rachel.
Margaret memberi selembar katalog kepada masing-masing tim “Ini adalah selembar katalog untuk kalian, kalian bisa memutuskan tempat tidur manakah yang akan kalian beli, dan juga cat yang akan kalian beli, kalian boleh menghias kabin kalian dengan dekorasi apa saja untuk menambah nilai, kalian boleh memesan sekarang, silahkan lakukan tugas kalian.” jelasnya.
“Tim putih, harap kumpul di kabin!” perintah Snookie kepada anggota tim putih.
“Oke, kita langsung memesan saja.” kata Rachel.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Timothy: “Menurut gue, Rachel
kelihatannya ga bisa menjadi kapten yang bertanggung jawab, ia langsung membeli
semua material tanpa mendiskusikannya!”
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Di kabin tim putih, semua
anggotanya mendiskusikan interior design mereka.
“Semuanya, kita harus ada tema untuk design kita, baiklah, minimal ada usul dari masing-masing anggota, kita maunya kayak gimana.” kata Snookie.
Audrina mengacungkan tangan dan mengusulkan “Bagaimana dengan tema pink, all pink.”
“Ide bagus, Audrina, tapi sepertinya semua tidak akan suka dengan tema tersebut.” respon Snookie.
Johan mengacungkan tangannya dan mengusulkan “Gimana kalo bertema sepak bola.”
“Sepertinya cowok bakal suka, tapi kayaknya cewek gak. Ada lagi?” kata Snookie.
Felicia mengacungkan tangannya dan mengusulkan “Kita kan lagi ada di pulau, kenapa kita ga buat interior design bertema pantai saja?”
“Itu dia! Pantai, aku setuju, ide bagus, Felicia.” kata Carlos.
“Ya, menurut gue bakalan menarik.” kata Audrina.
“Jadi apakah semua setuju dengan tema pantai?” tanya Snookie, semua anggota tim putih mengacungkan tangan mereka, lalu ia berkata “Jadi, kita akan membuat interior design bertema pantai, sebelumnya kita harus mendesign dulu, Audrina, bisakah loe mendesign interior?”
“Gue belum pernah, tapi akan gue coba.” jawab Audrina.
“Gue akan bantu deh.” kata Felicia.
“Oke, kita tinggal pikirkan tentang pemesanannya.” kata Snookie.
“Semuanya, kita harus ada tema untuk design kita, baiklah, minimal ada usul dari masing-masing anggota, kita maunya kayak gimana.” kata Snookie.
Audrina mengacungkan tangan dan mengusulkan “Bagaimana dengan tema pink, all pink.”
“Ide bagus, Audrina, tapi sepertinya semua tidak akan suka dengan tema tersebut.” respon Snookie.
Johan mengacungkan tangannya dan mengusulkan “Gimana kalo bertema sepak bola.”
“Sepertinya cowok bakal suka, tapi kayaknya cewek gak. Ada lagi?” kata Snookie.
Felicia mengacungkan tangannya dan mengusulkan “Kita kan lagi ada di pulau, kenapa kita ga buat interior design bertema pantai saja?”
“Itu dia! Pantai, aku setuju, ide bagus, Felicia.” kata Carlos.
“Ya, menurut gue bakalan menarik.” kata Audrina.
“Jadi apakah semua setuju dengan tema pantai?” tanya Snookie, semua anggota tim putih mengacungkan tangan mereka, lalu ia berkata “Jadi, kita akan membuat interior design bertema pantai, sebelumnya kita harus mendesign dulu, Audrina, bisakah loe mendesign interior?”
“Gue belum pernah, tapi akan gue coba.” jawab Audrina.
“Gue akan bantu deh.” kata Felicia.
“Oke, kita tinggal pikirkan tentang pemesanannya.” kata Snookie.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Carlos: “Snookie merupakan
kapten yang hebat, ia membagi tugas-tugasnya pada semua anggota timnya. Kalo
semua setuju, Snookie akan setuju.”
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kembali ke tim hitam, pesanan
material mereka tiba.
Rachel mengambil pesanan tersebut dan membayar uang kepada si pengantar. “Terima kasih banyak.” katanya. Lalu ia memerintahkan agar semua anggota tim hitam berkumpul. “Baiklah, semuanya, cat semua temboknya!”
Rachel mengambil pesanan tersebut dan membayar uang kepada si pengantar. “Terima kasih banyak.” katanya. Lalu ia memerintahkan agar semua anggota tim hitam berkumpul. “Baiklah, semuanya, cat semua temboknya!”
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Taylor: “Rachel merupakan
kapten terburuk yang pernah kutemui kali ini, ia sok ngatur, padahal dia ga
kerja, dia cuma ngurus pemesanan aja.”
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Semua anggota tim hitam mulai
mengecat tembok.
“Miranda, kalo kita kalah, kira-kira kamu mau nge-vote siapa?” tanya Luna.
“Kalo menurut gue, gue bakal vote Rachel, ia sok pimpinan, padahal dia sendiri ga kerja.” jawab Miranda.
“Sama, tapi jangan bilang-bilang sama yang lain.” kata Luna.
“Oke!” kata Miranda. Lalu ia berbalik dan mengambil sekaleng cat, lalu ia terpeleset dan menumpahkan cat ke baju Rachel tanpa sengaja.
“LOE! Loe pasti sengaja kan!?” teriak Rachel marah.
“Maafkan aku, aku ga sengaja.” kata Miranda.
“Maaf, maaf! Hari gini…, loe tau ga, ini baju mahal tau! Loe kotorin baju gue tau, gue kasih hukuman sama kamu.” kata Rachel.
Lalu Luna berteriak dan membela Miranda “Rachel, kamu jangan sok pamer gitu dong! Loe jangan langsung hukum Miranda.”
“Apa loe, loe ikut-ikutan aja, ah udah, kerja sana! Kerja!” teriak Rachel, lalu ia pergi.
“Miranda, kalo kita kalah, kira-kira kamu mau nge-vote siapa?” tanya Luna.
“Kalo menurut gue, gue bakal vote Rachel, ia sok pimpinan, padahal dia sendiri ga kerja.” jawab Miranda.
“Sama, tapi jangan bilang-bilang sama yang lain.” kata Luna.
“Oke!” kata Miranda. Lalu ia berbalik dan mengambil sekaleng cat, lalu ia terpeleset dan menumpahkan cat ke baju Rachel tanpa sengaja.
“LOE! Loe pasti sengaja kan!?” teriak Rachel marah.
“Maafkan aku, aku ga sengaja.” kata Miranda.
“Maaf, maaf! Hari gini…, loe tau ga, ini baju mahal tau! Loe kotorin baju gue tau, gue kasih hukuman sama kamu.” kata Rachel.
Lalu Luna berteriak dan membela Miranda “Rachel, kamu jangan sok pamer gitu dong! Loe jangan langsung hukum Miranda.”
“Apa loe, loe ikut-ikutan aja, ah udah, kerja sana! Kerja!” teriak Rachel, lalu ia pergi.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Luna: “Aku kecewa,
bener-bener kecewa, hanya karena masalah sepele, dia marah-marah dan ngamuk sama
Miranda, padahal dia ga sengaja, kenapa dia harus dihukum coba?”
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Miranda, kamu ga apa-apa?”
tanya Luna.
“Ga, aku ga apa-apa, ayo kita kerja lagi.” jawab Miranda.
“Ga, aku ga apa-apa, ayo kita kerja lagi.” jawab Miranda.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Miranda: “Luna merupakan
sahabat pertamaku di reality show ini, ia baik banget, ia membelaku saat aku
ditegur oleh Rachel.”
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kembali ke tim putih, Lil
Shawna menemui Snookie.
“Hai.” sapa Snookie.
“Snookie, maksudku kapten, maafin gue, gue udah salah nilai loe kemarin.” ucap Lil Shawna.
“Oh, gue yang harusnya minta maaf, gue udah salah sama loe, dan tolong jangan panggil gue kapten, dan anting besar loe sangat bagus.” kata Snookie.
“Snookie, gue hanya ingin bilang kalo loe kapten yang terbaik, moga-moga ini bisa bertahan.” kata Lil Shawna, lalu ia berlalu.
Felicia datang menemui Snookie “Wow, kukira loe benci dia.” katanya.
“Emang, sebenarnya anting gedenya jelek banget.” kata Snookie.
“Hai.” sapa Snookie.
“Snookie, maksudku kapten, maafin gue, gue udah salah nilai loe kemarin.” ucap Lil Shawna.
“Oh, gue yang harusnya minta maaf, gue udah salah sama loe, dan tolong jangan panggil gue kapten, dan anting besar loe sangat bagus.” kata Snookie.
“Snookie, gue hanya ingin bilang kalo loe kapten yang terbaik, moga-moga ini bisa bertahan.” kata Lil Shawna, lalu ia berlalu.
Felicia datang menemui Snookie “Wow, kukira loe benci dia.” katanya.
“Emang, sebenarnya anting gedenya jelek banget.” kata Snookie.
Malamnya, tim putih mulai
mengecat hingga jam sepuluh malam.
“Oke, semua kita butuh break semalam, jangan memaksakan diri, harap beristirahat.” kata Snookie.
“Kurasa ia benar-benar kapten yang peduli.” kata Carlos.
“Memang, tapi bagaimana dengan tim hitam ya??” kata Oli.
“Oke, semua kita butuh break semalam, jangan memaksakan diri, harap beristirahat.” kata Snookie.
“Kurasa ia benar-benar kapten yang peduli.” kata Carlos.
“Memang, tapi bagaimana dengan tim hitam ya??” kata Oli.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Oli: “Aku penasaran apa yang
terjadi pada tim Hitam, menurut gue, mereka harus kerja duapuluh empat jam nonstop.
Benarkah?”
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Aduh…” kata Taylor
kelelahan.
Semua anggota tim hitam kelelahan saat tengah malam.
“Baiklah, semuanya, kurasa kerjanya sudah cukup untuk hari ini!” kata Rachel.
Lalu semua anggota tertidur.
Semua anggota tim hitam kelelahan saat tengah malam.
“Baiklah, semuanya, kurasa kerjanya sudah cukup untuk hari ini!” kata Rachel.
Lalu semua anggota tertidur.
Keesokan harinya, Rachel
meniupkan peluit untuk membangunkan semua anggota tim hitam pada jam lima pagi.
“Semuanya, teruskan pekerjaan kalian!” perintah Rachel.
Lalu semuanya bekerja kembali.
“Semuanya, teruskan pekerjaan kalian!” perintah Rachel.
Lalu semuanya bekerja kembali.
Sementara itu, Snookie
membangunkan semua anggota tim putih pada jam 5:30 pagi.
“Semuanya, bangun, kita harus kembali bekerja!” perintah Snookie.
“Semuanya, bangun, kita harus kembali bekerja!” perintah Snookie.
Pada jam 10 pagi, Ryan datang
lagi dan menemui kedua tim.
“Tim hitam, tim putih, seperti yang kalian ketahui, hari ini adalah hari terakhir pemesanan cat dan furniture dan juga dekorasi, kalian harus mengakhiri pesanan kalian pada jam sembilan malam. Besok, kalian harus menyelesaikan tantangan ini pada jam enam petang.” kata Ryan.
“Tim hitam, tim putih, seperti yang kalian ketahui, hari ini adalah hari terakhir pemesanan cat dan furniture dan juga dekorasi, kalian harus mengakhiri pesanan kalian pada jam sembilan malam. Besok, kalian harus menyelesaikan tantangan ini pada jam enam petang.” kata Ryan.
Pada jam 12:00, pesanan
furniture dan dekorasi untuk tim putih dan tim hitam.
“Pesanan datang!” seru Audrina menghampiri si pengantar tersebut.
“Ehem, biar gue aja yang menghampirinya.” kata Snookie.
“Oke, pesanan kita udah selesai, tinggal ngatur furniture dan dekorasinya.” kata Rachel.
“Pesanan datang!” seru Audrina menghampiri si pengantar tersebut.
“Ehem, biar gue aja yang menghampirinya.” kata Snookie.
“Oke, pesanan kita udah selesai, tinggal ngatur furniture dan dekorasinya.” kata Rachel.
Keesokan harinya, ini
merupakan hari terakhir dari tugas pada episode kali ini, kedua tim akhirnya
menyelesaikan tantangan ini pada jam 16:00.
Pada jam 18:00, Ryan beserta
Jonathan dan Margaret datang menghampiri kedua tim.
“Kedua tim, seperti yang saya bilang, tantangan harus selesai pada jam 18:00, tapi kalian menyelesaikannya pada jam 16:00, kami akan melihat-lihat terlebih dahulu. Tim Putih, kami akan melihat-lihat kabin kalian.” kata Ryan. Ia, Margaret, Jonathan dan semua anggota tim putih memasuki kabin tim putih.
“Saya ingin bertanya, apakah ini temanya pantai?” tanya Jonathan.
“Ya, benar sekali, dan Felicia yang mengusulkannya.” jawab Snookie.
“Tembok sudah tercat dengan rapih dan sesuai tema, tetapi menurut saya tempat makannya kebanyakan terlalu dekat dapur.” kata Margaret.
“Ini merupakan salah satu interior design yang terbaik.” kata Jonathan.
“Baiklah, kita akan melihat-lihat kabin tim hitam.” kata Ryan.
“Kedua tim, seperti yang saya bilang, tantangan harus selesai pada jam 18:00, tapi kalian menyelesaikannya pada jam 16:00, kami akan melihat-lihat terlebih dahulu. Tim Putih, kami akan melihat-lihat kabin kalian.” kata Ryan. Ia, Margaret, Jonathan dan semua anggota tim putih memasuki kabin tim putih.
“Saya ingin bertanya, apakah ini temanya pantai?” tanya Jonathan.
“Ya, benar sekali, dan Felicia yang mengusulkannya.” jawab Snookie.
“Tembok sudah tercat dengan rapih dan sesuai tema, tetapi menurut saya tempat makannya kebanyakan terlalu dekat dapur.” kata Margaret.
“Ini merupakan salah satu interior design yang terbaik.” kata Jonathan.
“Baiklah, kita akan melihat-lihat kabin tim hitam.” kata Ryan.
Ryan, Jonathan, Margaret dan
semua anggota tim hitam memasuki kabin tim hitam.
“Apa ini?” tanya Margaret.
“Ini temanya something colorful, kami mengecat tembok dengan cat berwarna.” jawab Rachel.
“Masa tembok di dekat tempat tidur cewek!? Apa itu seksi dan hot dan porno ya?” kata James.
Lalu Luna, Eva dan Taylor marah kepada James.
“Loe jangan ngejek para cewek sebagai porno, hot dan seksi!” teriak Taylor.
“Loe jangan coba-coba!” teriak Eva.
“Apa ini?” tanya Margaret.
“Ini temanya something colorful, kami mengecat tembok dengan cat berwarna.” jawab Rachel.
“Masa tembok di dekat tempat tidur cewek!? Apa itu seksi dan hot dan porno ya?” kata James.
Lalu Luna, Eva dan Taylor marah kepada James.
“Loe jangan ngejek para cewek sebagai porno, hot dan seksi!” teriak Taylor.
“Loe jangan coba-coba!” teriak Eva.
Akhirnya, mereka keluar dari
kabin tim hitam.
“Kedua tim, kami akan mendiskusikan siapa yang memenangkan tantangan episode kali ini dan siapa yang kalah, tolong beri kami waktu sepuluh menit.” kata Ryan. Lalu ia, Margaret dan Jonathan berlalu.
“Kedua tim, kami akan mendiskusikan siapa yang memenangkan tantangan episode kali ini dan siapa yang kalah, tolong beri kami waktu sepuluh menit.” kata Ryan. Lalu ia, Margaret dan Jonathan berlalu.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Luna: “Aku berubah pikiran,
kalo timku kalah, aku akan mem-vote James.”
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pada saat waktu diskusi,
Ryan, Jonathan dan Margaret mendiskusikan tentang hasil tantangannya.
“Jadi, yang kalian suka yang mana?” tanya Ryan.
“Saya lebih suka dengan kabin tim putih, temanya jelas, yaitu pantai, dan menceritakan suasana di pantai.” jawab Jonathan.
“Tapi saya juga setuju dengan Jonathan, tim putih telah melakukannya dengan baik, kalau tim hitam sebaliknya, mereka mengecat seperti asal-asalan, sembarangan dan tidak jelas, apalagi mereka meletakan dekorasinya sembarangan.” kata Margaret.
“Ya, yang bagusnya, temboknya berwarna.” kata Jonathan.
“Baiklah, kita harus umumkan kepada mereka.” kata Ryan.
“Jadi, yang kalian suka yang mana?” tanya Ryan.
“Saya lebih suka dengan kabin tim putih, temanya jelas, yaitu pantai, dan menceritakan suasana di pantai.” jawab Jonathan.
“Tapi saya juga setuju dengan Jonathan, tim putih telah melakukannya dengan baik, kalau tim hitam sebaliknya, mereka mengecat seperti asal-asalan, sembarangan dan tidak jelas, apalagi mereka meletakan dekorasinya sembarangan.” kata Margaret.
“Ya, yang bagusnya, temboknya berwarna.” kata Jonathan.
“Baiklah, kita harus umumkan kepada mereka.” kata Ryan.
Pada jam 6:30, Ryan
menghampiri kedua tim.
“Tim hitam, tim putih, kami telah menilai interior kalian, jadi selamat untuk…” kata Ryan.
Kedua tim sama-sama tegang.
“…tim putih, kalian adalah pemenang tantangan pada episode kali ini, interior design kalian bernilai tinggi, dan karena kalian memenangkan tantangan ini, kalian mendapatkan Sony PlayStation 3 dan Sony Bravia TV untuk masing-masing anggota dan juga digunakan di kabin kalian untuk bersenang-senang. PlayStation 3-nya sudah termasuk PlayStation Move.” lanjut Ryan.
“YEAAAAAAAAAAAAAH!!!” teriak semua anggota tim putih.
“Kita akan main PlayStation 3!” seru Carlos.
Lalu semua anggota tim putih berlari ke dalam kabin mereka.
“Tim hitam, kalian karena kalah, temui saya di kuil campfire pada jam sembilan malam!” perintah Ryan.
“Tim hitam, tim putih, kami telah menilai interior kalian, jadi selamat untuk…” kata Ryan.
Kedua tim sama-sama tegang.
“…tim putih, kalian adalah pemenang tantangan pada episode kali ini, interior design kalian bernilai tinggi, dan karena kalian memenangkan tantangan ini, kalian mendapatkan Sony PlayStation 3 dan Sony Bravia TV untuk masing-masing anggota dan juga digunakan di kabin kalian untuk bersenang-senang. PlayStation 3-nya sudah termasuk PlayStation Move.” lanjut Ryan.
“YEAAAAAAAAAAAAAH!!!” teriak semua anggota tim putih.
“Kita akan main PlayStation 3!” seru Carlos.
Lalu semua anggota tim putih berlari ke dalam kabin mereka.
“Tim hitam, kalian karena kalah, temui saya di kuil campfire pada jam sembilan malam!” perintah Ryan.
Pada jam sembilan malam,
semua anggota tim hitam berkumpul di kuil Campfire untuk menentukan siapa yang
akan pulang.
“Tim hitam, kalian adalah tim terlemah pada episode kali ini, sebenarnya interior kalian bagus, tapi kalian benar-benar GAGAL. Kalian sudah mem-vote untuk siapa yang pantas untuk pulang pada episode kali ini?” kata Ryan.
“Sudah.” jawab semua anggota.
“Saya akan membagikan sembilan tusuk sate, saat saya memanggil nama kalian, kamu ambil satu tusuk sate dan kau berhak tinggal di episode berikutnya. Yang pertama saya akan panggil: Timothy,…” kata Ryan.
Timothy mengambil tusuk sate yang pertama.
“…Luna,…” panggil Ryan.
Luna mengambil tusuk sate yang kedua.
“…Gustav, Dominic, Taylor, William, Eva, Miranda.” lanjut Ryan.
Tinggal satu tusuk sate yang tersisa.
“Berarti Rachel dan James memiliki vote yang terbanyak dan paling terlemah, saat saya memanggil nama salah satu dari kalian, ambil tusuk sate ini dan kau aman, bagi yang tidak aman, kau harus melangkah ke dermaga penyesalan dan pulang. Dan selamat untuk yang mendapatkan tusuk sate ini…” kata Ryan.
Rachel dan James sama-sama tegang dan khawatir.
“…Rachel.” panggil Ryan.
Lalu Rachel mengambil tusuk sate terakhir.
“Mohon maaf, James, kau yang paling banyak divote, tolong kemas barangmu dan pulang!” perintah Ryan.
Lalu James mengemas barangnya dan langsung melangkah menuju dermaga penyesalan dan pulang.
“Tim hitam, kalian adalah tim terlemah pada episode kali ini, sebenarnya interior kalian bagus, tapi kalian benar-benar GAGAL. Kalian sudah mem-vote untuk siapa yang pantas untuk pulang pada episode kali ini?” kata Ryan.
“Sudah.” jawab semua anggota.
“Saya akan membagikan sembilan tusuk sate, saat saya memanggil nama kalian, kamu ambil satu tusuk sate dan kau berhak tinggal di episode berikutnya. Yang pertama saya akan panggil: Timothy,…” kata Ryan.
Timothy mengambil tusuk sate yang pertama.
“…Luna,…” panggil Ryan.
Luna mengambil tusuk sate yang kedua.
“…Gustav, Dominic, Taylor, William, Eva, Miranda.” lanjut Ryan.
Tinggal satu tusuk sate yang tersisa.
“Berarti Rachel dan James memiliki vote yang terbanyak dan paling terlemah, saat saya memanggil nama salah satu dari kalian, ambil tusuk sate ini dan kau aman, bagi yang tidak aman, kau harus melangkah ke dermaga penyesalan dan pulang. Dan selamat untuk yang mendapatkan tusuk sate ini…” kata Ryan.
Rachel dan James sama-sama tegang dan khawatir.
“…Rachel.” panggil Ryan.
Lalu Rachel mengambil tusuk sate terakhir.
“Mohon maaf, James, kau yang paling banyak divote, tolong kemas barangmu dan pulang!” perintah Ryan.
Lalu James mengemas barangnya dan langsung melangkah menuju dermaga penyesalan dan pulang.
Sementara itu, tim putih
sedang merayakan kemenangan mereka.
“Untuk tim putih, mari bersulang!” seru Audrina.
“TOAST!” seru Audrina, Carlos, Felicia, Katie, Kevin, Mike dan Snookie.
“Go, tim putih! Go, tim putih!” seru Lil Shawna sambil menari-nari, lalu Johan dan Oli mengikutinya “Go, tim putih! Go, tim putih!”
Rachel kebetulan melewati halaman depan kabin tim putih. “Apa loe yang ngerekam ini? Gue mau nyampekan sesuatu, gue akan menjadi juara dan satu milyar akan menjadi milik gue, dan tak ada yang menghentikan gue!” katanya.
“Untuk tim putih, mari bersulang!” seru Audrina.
“TOAST!” seru Audrina, Carlos, Felicia, Katie, Kevin, Mike dan Snookie.
“Go, tim putih! Go, tim putih!” seru Lil Shawna sambil menari-nari, lalu Johan dan Oli mengikutinya “Go, tim putih! Go, tim putih!”
Rachel kebetulan melewati halaman depan kabin tim putih. “Apa loe yang ngerekam ini? Gue mau nyampekan sesuatu, gue akan menjadi juara dan satu milyar akan menjadi milik gue, dan tak ada yang menghentikan gue!” katanya.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Musim ini di Top
Reality:
“Baiklah, gue rasa kita butuh aliansi, yaitu terdiri dari gue, Audrina dan Felicia, nanti kita akan ke babak tiga besar.” kata Snookie.
“Whoa! Kita akan ke tiga besar, KYAAAAAAAAAA!!!” teriak Felicia.
“Baiklah, gue rasa kita butuh aliansi, yaitu terdiri dari gue, Audrina dan Felicia, nanti kita akan ke babak tiga besar.” kata Snookie.
“Whoa! Kita akan ke tiga besar, KYAAAAAAAAAA!!!” teriak Felicia.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Audrina: “OMG! Gue ga percaya
kalo gue bakalan masuk ke tiga besar, bersama Snookie!”
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“…sekali lagi kalian adalah
tim terlemah dalam episode kali ini. Saya sudah menyediakan delapan tusuk sate
untuk menentukan siapa yang akan melangkah ke dermaga penyesalan dan pulang.” kata
Ryan saat upacara eliminasi.
“Serang mereka!” teriak
Rachel. Lalu ia, Dominic dan Luna melemparkan bola ke arah Oli dan Audrina.
Audrina juga melemparkan bola, tapi ia kena. Sementara Oli menahan bola
lemparan Dominic dengan bola yang dipegangnya, yang berarti Dominic gugur. Luna
terkena bola dari Audrina. Kedua tim hanya memiliki satu orang pemain yang
masih bertahan.
“Wow! Ini seperti America’s
Got Talent.” kata Rachel.
William mulai tampil di panggung dan mulai bernyanyi “I wanna hold em like they do in Texas please. Fold em let em hit me raise it baby stay with me, I love it. Luck and intuition play the cards with Spades to start, and after he's been hooked I'll play the one that's on his heart.” Namun, suara William mulai serak “Oh, oh, oh, I'll get him hot, show him what I've got.” Piers menyalakan tombol X untuk William,
“Terima kasih, Ryan, gue ga akan menampilkan tarian balet gue, tapi gue akan ngungkap rahasia diary ini!” kata Snookie.
Lil Shawna kaget dan berteriak “TIDAAAAAAK!!!”
William mulai tampil di panggung dan mulai bernyanyi “I wanna hold em like they do in Texas please. Fold em let em hit me raise it baby stay with me, I love it. Luck and intuition play the cards with Spades to start, and after he's been hooked I'll play the one that's on his heart.” Namun, suara William mulai serak “Oh, oh, oh, I'll get him hot, show him what I've got.” Piers menyalakan tombol X untuk William,
“Terima kasih, Ryan, gue ga akan menampilkan tarian balet gue, tapi gue akan ngungkap rahasia diary ini!” kata Snookie.
Lil Shawna kaget dan berteriak “TIDAAAAAAK!!!”
“AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAARRRRRRRRRRRRRRGH!!!!”
teriak semuanya kecuali Timothy.
“HA HA HA HA HA!!! Itu bukan kisah nyata, itu cuma cerita kok!” teriak Timothy tertawa.
“Timothy, tadi itu ga lucu! Loe udah nakuti-nakutin kami dengan cerita loe yang seram dan *disensor* itu!” teriak Rachel.
“HA HA HA HA HA!!! Itu bukan kisah nyata, itu cuma cerita kok!” teriak Timothy tertawa.
“Timothy, tadi itu ga lucu! Loe udah nakuti-nakutin kami dengan cerita loe yang seram dan *disensor* itu!” teriak Rachel.
Lalu Snooki mengambil bungkus
cheetos tersebut, dan ia menyadari bahwa Audrina menghabiskan semuanya.
“Audrina, loe tega banget ya, makan semua Cheetos di bungkus ini! Sekarang gue
perintahkan, ambil lagi yang baru, cepat!” teriaknya.
“TIDAK!” teriak Audrina.
“Apa, loe berani lawan gue ya!?” teriak Snookie.
“Loe udah keterlaluan banget, Snookie! Gue denger kata Carlos, ia bener banget, loe cuma ngandalin gue, loe mau apa sih, jadi juara dan mendapatkan satu milyar Rupiah dengan cara kayak gitu, hah!?” teriak Audrina.
“Iya, loe ga boleh nuduh gue sembarangan!” teriak Audrina.
“Loe mau lawan gue ya! Loe *disensor*!!” teriak Snookie.
“Loe benar-benar cewek *disensor*!!” teriak Lil Shawna.
“TIDAK!” teriak Audrina.
“Apa, loe berani lawan gue ya!?” teriak Snookie.
“Loe udah keterlaluan banget, Snookie! Gue denger kata Carlos, ia bener banget, loe cuma ngandalin gue, loe mau apa sih, jadi juara dan mendapatkan satu milyar Rupiah dengan cara kayak gitu, hah!?” teriak Audrina.
“Iya, loe ga boleh nuduh gue sembarangan!” teriak Audrina.
“Loe mau lawan gue ya! Loe *disensor*!!” teriak Snookie.
“Loe benar-benar cewek *disensor*!!” teriak Lil Shawna.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Audrina: “Gue udah
bener-bener marah banget sama Snookie, dia *disensor*.”
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Oh, itu jimat gue! Gue ambil
pada episode sebelumnya!” jawab Audrina.
“AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAARRRRRRRRRGH!!! Kita akan terkutuk!” teriak Carlos.
“Carlos, ga apa-apa kok!” kata Audrina.
“AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAARRRRRRRRRGH!!! Kita akan terkutuk!” teriak Carlos.
“Carlos, ga apa-apa kok!” kata Audrina.
“Tunggu, gue mau ngaku, gue
mencintaimu.” kata Rachel.
“Gue juga.” kata Timothy.
Lalu Rachel dan Timothy berciuman.
“Gue juga.” kata Timothy.
Lalu Rachel dan Timothy berciuman.
“Maaf, tapi itu peraturannya,
menurut Mark, kalian telah mencuri makanan dari saya dan dia. Kalian pantas
untuk TERELIMINASI!” teriak Ryan “kau dapat kesempatan untuk tinggal selama
satu episode lagi.”
Comments
Post a Comment