Teen Secret Agent Episode 9
Teen Secret Agent is classified PG, it contains some violence, for general reading but may be unsuitable for young children.
Pigeons
Reddale International School,
Jakarta, Indonesia, Melati mulai berteriak setelah tahu bahwa artis baru
favoritnya akan datang ke sekolah, para gadis juga mulai berkumpul untuk
membicarakan hal tersebut. Casey penasaran siapa yang akan datang ke sekolah
dan mengapa para cewek berteriak histeris sekali. Siva menjawab bahwa ada murid
baru yang datang, faktanya murid baru itu seorang heartthrob, ia sudah merilis single
perdananya dan lagu itu menjadi nomor satu di beberapa chart musik, nama selebriti itu adalah Phillip.
“Phillip? Pantas saja para cewek
bersorak dan tak sabar untuk bertemu dengan dia.” ucap Oli.
“Dia itu heartthrob atau lebih disebut teen
idol.” ucap Siva.
“Jangan sok pintar, Siva!” ucap
Casey.
Tak lama setelah itu, Phillip
muncul bersama gadis-gadis, termasuk Melati dan Luna, berjalan dari lobi.
Phillip menyanyikan single perdananya
sambil memainkan gitarnya.
“Aku harus download lagu itu!” seru Oli “Judul lagunya apa, Siva?”
***
“Apa?! Keponakanku, Phillip,
telah menjadi penyanyi terkenal hanya lewat video YouTube-nya yang populer?!”
teriak Gahwand yang tengah membaca koran di kantornya “Ini benar-benar
membuatku kesal!!” Ia merobek-robek koran tersebut.
Sementara itu, putrinya, Vivian,
tengah mendengarkan single perdana
Phillip. Ia tahu bahwa Phillip merupakan sepupunya. Gahwand bahkan menyuruh
Vivian untuk berhenti mendengarkan lagu tersebut.
“Ayah, kenapa ayah menyuruhku
untuk berhenti mendengarkan lagu ini!?” teriak Vivian.
Gahwand menjawab “Ayah benci lagu
itu! Sangat benci!”
“Tapi lagu ini jadi no. 1 di beberapa
tangga lagu di Indonesia!”
“Maksud ayah, ayah benci
mendengarkan lagu bahasa Inggris seperti itu! Dia bisa jadi pengaruh buruk
bagimu!”
“Bukan begitu, ayah!
Teman-temanku di SMA juga suka lagu itu!” Vivian lalu menerima telepon dari
temannya “Halo? Ya? Ayahku baru saja melarangku mendengarkan lagu Phillip.”
Gahwand keluar dari kamar Vivian
yang terlihat gothic itu, ia mulai
merobek-robek koran yang ia baca di kantornya yang juga merupakan ruang
tamunya. Memang, kantor Gahwand juga sekaligus rumahnya. Gahwand menelepon Viki
dan mengatakan bahwa ia tahu apa yang harus mereka lakukan pada hari itu.
***
Kembali ke Reddale International
School, saat jam istirahat, Aaron keluar dari kelasnya sambil mendengarkan single yang dinyanyikan oleh Phillip. Ia
kebetulan melihat Phillip dan Rico sedang bertengkar dan ternyata Rico
mengatakan bahwa Phillip merupakan anak manja mentang-mentang ia selebritis,
tapi Phillip mengatakan bahwa ia tidak diperlakukan secara istimewa. Rico terus
memarahi Phillip agar ia semakin terkenal.
“Hei!” teriak Aaron mendatangi
Rico.
“Apa lu!?” teriak Rico.
“Kau sudah jadi murid terpopuler
di sini, dan kau masih juga mau sombong! Dirimu mau apa!? Pergi dari sini dan
jauhi dia jika kau tak mau celaka!”
Rico membalas kalimat Aaron “Kau
tahu, kalian berdua payah! Akulah murid yang terpopuler dan terbaik di sekolah
ini!” Ia pergi.
Phillip berkata “Thank you.”
“That was nothing, and I need
your signature please!”
“Oke, jadi kau Aaron, right?” Phillip memberikan tanda
tangannya kepada Aaron.
“Yeah, dan aku suka lagumu. Mungkin kita bisa jadi teman.”
“Oke, dan aku juga ingin bertemu
temanmu yang bernama…, siapa ya??”
“Oli.”
“Yeah! Itu dia! Dia suka hang
out di Dairy Queen, ‘kan? Dan meet me at Dairy Queen.”
“Ya. Itu restoran favoritnya.”
iPhone Aaron berbunyi setelah itu “Aku harus ke kamar mandi, dan enjoy your new school!” Aaron segera
berlari, saat ia melihat Oli sedamg berbicara dengan Siva dan Casey, ia langsung
menariknya ke kamar mandi.
“Aaron, what’s the big idea!?” seru Oli.
“Jessica menelepon!” seru Aaron, ia
mengangkat telepon tersebut.
“Aaron, aku dapat informasi bahwa
Phillip yang menjadi internet sensation
pindah ke sekolahmu.”
“Aku tahu itu.” ucap Oli.
“Bukan hanya itu, tapi ia merupakan
keponakannya Gahwand!”
“Apa!?” teriak Aaron.
“Jangan bilang dia mau bersekutu
dengan Gahwand, ‘kan?”
Jessica menjawab “Salah, tapi aku
dapat informasi bahwa Gahwand berencana untuk menyabotase dirinya dan adiknya sendiri
yang merupakan ayahnya!”
“Jadi apa misi kami?” tanya
Aaron.
“Coba datang ke bangunan Gahwand’s Incorporated untuk mengetahui
hal itu sepulang sekolah.”
“Tapi Phillip mengajakku untuk
pergi ke Dairy Queen.”
Oli kaget “Phillip mengajakmu!?”
Jessica membalas “Oke, setelah
selesai hang out, kalian harus
langsung menjalankan misi itu!” Ia menutup teleponnya.
***
Sepulang sekolah, Aaron dan Oli
tiba di Dairy Queen seperti biasa,
mereka sudah membeli es krim. Oli mulai makan es krim tersebut dengan lahap.
Phillip akhirnya tiba dan menemui mereka, ia melihat Oli yang makan es krim
dengan cepat. Ia duduk di antara mereka.
“Oke, ini dia, aku di sini.” sapa
Phillip, ia menatap Oli sambil memperkenalkan diri “Kau pasti Oli, aku Phillip,
senang bertemu denganmu.”
Oli berbicara tidak jelas “Senang
bertemu denganmu, Phillip.”
“Like I told you, Oli sering ke sini.” ucap Aaron.
Phillip hanya tertawa, Oli juga
mulai tertawa. Tiba-tiba iPhone Aaron berbunyi.
“Ada apa, Aaron?” tanya Phillip.
“Aku harus ke kamar mandi, aku
akan segera kembali!” jawab Aaron, ia segera berlari ke kamar mandi.
“Hiraukan saja, biasanya dia
sibuk.” ucap Oli.
“Dia pikir dia siapa?!” ucap Siva
pada Casey saat memasuki Dairy Queen.
Casey membalas “Ini hari
pertamanya dia sekolah, mentang-mentang dia selebriti, dia pasti mau cari
masalah!”
“What did you say!? Say it again!”
Phillip berdiri menemui mereka dengan keras. Siva dan Casey mengira bahwa
Phillip marah pada mereka. Lalu Phillip mengeluarkan ponsel Sony Xperia S-nya dan mencatat kata-kata
tersebut. Ia menyanyikan kata-kata itu.
“Wow! You’re so great, Phillip!” seru Melati tiba menemuinya.
“And you’re so talented!” puji Luna.
“Thank you very much, but I need to write more.” balas Phillip “Maybe they can help me writing the song.”
“Yes, kami akan membantumu! I’m
Casey!” seru Casey.
“I’m Siva McGuinness!” seru Siva.
“Well good luck, then.” ucap Melati dan Luna berbarengan, mereka
pergi.
“That was awkward.” ucap Casey.
“Tadi itu bagus! Lagu yang bagus,
Phillip, aku juga boleh bantu menulis?” tanya Oli setelah berdiri “Dan kita
unggah lagunya lewat YouTube!”
“Ide bagus!” balas Phillip.
Aaron akhirnya menarik Oli dan
mengatakan bahwa mereka harus pergi, mereka akhirnya pergi keluar Dairy Queen untuk menjalankan misi.
Aaron memberitahu bahwa beberapa ekor merpati yang dipelihara tiba-tiba
menghilang semalam, Jessica mencurigai bahwa Gahwand merupakan dalangnya.
***
Di tempat milik Gahwand yang
sudah terabaikan, Gahwand tengah mengumpulkan beberapa ekor merpati yang ia
curi, ia mulai tertawa terbahak-bahak dan menjelaskan rencananya kepada Viki
bahwa ia ingin menggunakan burung-burung itu untuk mengotori rumah adiknya,
begitu juga dengan Phillip.
“Mengotori mereka dengan kotoran
burung merpati? Kuno sekali.” komentar Viki.
“Tentu tidak, Viki!” bantah
Gahwand.
Tiba-tiba Aaron dan Oli muncul
dan menyerang tempat tersebut, yang mengagetkan Gahwand, tapi Viki berhasil
menangkis serangan mereka.
“Aaron! Akhirnya kau datang juga,
tapi kau terlambat! Karena aku sudah mencuri semua burung merpati di seluruh
Jabodetabek!!” teriak Gahwand, ia langsung membawa kandang besar yang berisikan
beberapa ekor merpati dengan helikopternya, ia dan Viki menaiki helikopter tersebut
dan langsung mengucapkan selamat tinggal.
“Tadi itu aneh.” ucap Oli.
***
“Oli, aku harus pergi ke Gahwand’s Incorporated, Gahwand beraksi
lagi.” Aaron menelepon sambil mempersiapkan dirinya untuk pergi pada jam 06:30.
“Oke, jadi apa aku juga harus
ikut?”
“Sebenarnya kau sudah berjanji
dengan Phillip akan membantunya, ‘kan?”
“Oh ya, kau benar, Aaron.”
“Jadi, Oli, kau juga harus awasi
jika ada apa-apa dengan rumah Phillip, termasuk beberapa ekor merpati yang
muncul dan akan mengeluarkan kotoran mereka.” jelas Aaron.
Oli membalas “Oke, bro! Leave
it all to me!”
***
Oli akhirnya tiba di rumah
Phillip pada pukul 08:25, ia menekan tombol bel rumah tersebut dan menunggu.
Phillip membukakan pintu dan memberi salam pada Oli.
“Wow, your house is very good!” seru Oli.
“Ya, thanks, Siva dan Casey sudah menunggu di dalam.” jawab Phillip.
Oli masuk ke dalam rumah
tersebut, ternyata rumah tersebut tak kalah bagus dibanding rumah Oli, meski
begitu, Oli berpikir bahwa rumahnya masih lebih baik, tapi ia tidak sombong.
Phillip mengantarnya menuju ruang musik, dan sudah ada Siva dan Casey yang
ternyata sudah mengacaukan lagunya, Phillip kaget.
“Sial, kacau nih! Oke, kita mulai
lagi.” ucap Phillip
“Tapi ini sudah cool!” komentar Casey.
Siva membalas “Dia benar, kita
udah screw lagunya.”
“Calm down, Phillip, mereka baru belajar dari kesalahan mereka, don’t be mad.” ucap Oli.
Phillip membalas “It’s okay, Oli. Oke, kita bikin lagi.”
“Yes, sir!” seru semuanya.
***
Aaron tiba di depan bangunan Gahwand’s Incorporated, ia memanjat
gedung tersebut menuju lantai yang paling atas, setelah ia tiba, ia
menginjakkan kakinya ke lantai tersebut, ia melihat banyak merpati yang telah
dihipnotis. Ia diam-diam berjalan, tapi sebuah alarm berbunyi dengan keras yang
berarti ada penyusup. Merpati-merpati itu akhirnya mulai menyerang Aaron, Aaron
memukul merpati-merpati itu dan ia malah tertangkap dan diikat dengan tali oleh
merpati-merpati itu, Aaron berpikir bahwa hal tersebut merupakan hal yang
mustahil dilakukan oleh seekor merpati. Merpati-merpati tersebut membawa Aaron
untuk menemui Gahwand.
“Bagus, para pigeon-ku, kalian telah menangkap Aaron McGarrett!” seru Gahwand.
Viki bertanya “Omong-omong, mana sidekick-mu yang bodoh itu?”
“Dia tidak bodoh, Viki! Kau mau apa,
Gahwand?” tanya Aaron.
Gahwand menjawab “Aku telah
mencuci otak kecil mereka agar mereka patuh kepadaku dengan Braindryer-ku!” Gahwand menggunakan Braindryer-nya untuk mencuci otak
beberapa ekor merpati, kini semua merpati yang ia curi telah terhipnotis. Aaron
tahu bahwa Gahwand berniat untuk mengotori rumah Phillip dengan kotoran
merpati, Gahwand berkata bahwa hal itu benar, ia sangat iri dengan adiknya yang
sudah menjadi terkenal, terutama keponakannya, Phillip. Ia ingin menghancurkan
hidupnya, Gahwand mulai memerintah merpati-merpatinya “Jangan mengecewakanku,
merpati-merpati! Serang rumah adikku!”
Merpati-merpati itu mulai
berterbangan menuju rumah Phillip untuk mengotori rumah itu dengan kotoran.
Aaron berusaha untuk mengambil iPhone-nya, tapi tangannya digigit oleh salah
seekor merpati itu.
***
Kembali ke rumah Phillip, saat
mereka tengah menyelesaikan lagu baru tersebut, muncul suara aneh. Siva
bertanya apa suara aneh itu berasal dari rumahnya, Phillip menjawab tidak dan
ia baru saja mendengar suara tersebut. Oli berlari ke luar rumah tersebut dan
ternyata ia melihat banyak sekali merpati yang datang, ia kaget.
“Mereka sudah datang ke sini!?”
teriak Oli, ia segera mengambil Xperia
Play-nya dan menghubungi Jessica.
“Oli?” sapa Jessica.
“Jessica, bagaimana ini?!
Merpati-merpati itu sudah tiba! Bagaimana ini?!”
“Oke, tenanglah, Oli, kau di
rumah Phillip, ‘kan? Jangan keluar dari rumah itu, meski rumah itu akan
dibanjiri kotoran merpati.”
“Itu yang gawatnya!”
“Tenang, Aaron sedang dalam
proses menggagalkan rencana Gahwand.”
“Oli, ada apa?” tanya Phillip “Pasti
suara aneh itu, ‘kan?”
Oli mendadak berlari menutup
semua pintu dan jendela rumah tersebut “Tidak, tidak ada apa-apa. It was nothing.”
“Kenapa kau menutup semua pintu
dan jendelanya? Dan apa kau menelepon seseorang?”
Oli menutup telepon tersebut “Tidak,
tidak apa-apa, aku hanya… um… um… gerah dengan udara Jakarta yang tercemar.”
“Oli, kau bertingkah aneh.”
“Aneh? Tidak, aku tidak aneh!”
Phillip melihat ke arah jendela
dan ia melihat banyak sekali merpati “Kenapa banyak sekali merpati yang
datang?” Ia menatap tajam Oli.
“Kenapa kau menatapku seperti
itu?”
“Biar kutebak, kau teen secret agent?”
Oli mulai merasa tegang saat Phillip bertanya hal tersebut, ia membalas “Apa? Tidak, apa yang kau bicarakan, Phillip, aku hanya temanmu, aku bukan teen secret agent, oke?”
Oli mulai merasa tegang saat Phillip bertanya hal tersebut, ia membalas “Apa? Tidak, apa yang kau bicarakan, Phillip, aku hanya temanmu, aku bukan teen secret agent, oke?”
“Tapi Aaron teen secret agent, kan?”
“Aaron?! Um… aku tidak tahu, dia…
um… bukan… orang yang seperti…”
Phillip memotong “Sebenarnya aku
tahu kau dan Aaron adalah teen secret
agent, aku tahu dari Gahwand, salah satu musuh kalian, ‘kan?”
“Gahwand? Siapa Gahwand?”
Phillip tertawa geli “Ayolah,
Oli, jangan pura-pura tidak tahu, aku tahu identitas kalian. Jangan khawatir,
Oli, aku tidak akan bilang siapa-siapa tentang ini, oke?” Phillip memandang
kembali merpati-merpati tersebut “Oke, apa yang mereka lakukan ke sini?”
“Kalau mereka itu merpati, mereka
akan mengotori rumahmu dengan kotoran.”
“Whoa, whoa, whoa, apa kau serius?”
“Apa maksudmu?”
“Oke, jika benar mereka akan
mengeluarkan kotoran ke arah rumahku, apa yang harus kita lakukan?”
“Bom saja mereka!” seru Oli.
“Sadis!!”
“Oke, kau benar.”
***
Kembali ke Gahwand’s Incorporated, Gahwand tahu bahwa semua merpati telah tiba
di rumah Phillip, ia memerintah mereka untuk mengeluarkan kotoran untuk
mengotori rumah tersebut. Lalu Aaron memukulnya dan membuat Gahwand menjatuhkan
braindryer itu ke tempat yang jauh
dari mereka. Viki mulai menyerang Aaron, ia mulai memukul dan mencegah agar
Aaron tak mendapatkan braindryer itu.
Viki akhirnya memukul Aaron hingga terjatuh, sementara Aaron menendang kaki
Viki hingga terjatuh. Mereka mulai berlari untuk mengambil braindryer itu, dan mereka mendapatkan benda itu serta mulai
rebutan braindryer itu, hingga
beberapa saat kemudian, Aaron tanpa sengaja menekan tombol hingga mencuci otak
Viki. Aaron mendapatkan braindryer itu.
“Tidak!” teriak Gahwand
“Merpati-merpati, cepat keluarkan kotorannya!”
Saat semua merpati tengah akan
mengeluarkan kotoran mereka, Aaron mencuci otak mereka kembali dan memerintah
untuk mengotori Gahwand melainkan rumah Phillip. Semua merpati mulai
berterbangan kembali. Aaron segera kabur dari bangunan tersebut.
“Terkutuk kau, Aaron!” teriak
Gahwand “Oh tidak, sepertinya ini tak akan menjadi happy ending.”
Viki mulai sadar “Makanya kau
menggunakan merpati-merpati bodoh itu!” Ia segera masuk ke lift dan turun ke
lantai bawah.
“Viki, tunggu!” teriak Gahwand
mengetuk pintu lift yang tertutup, tapi semua merpati sudah berdatangan untuk
mengeluarkan kotoran kepada Gahwand. Saat pintu liftnya terbuka, ia masuk bersamaan
dengan semua merpati juga masuk ke dalam lift tersebut, saat pintu lift
tertutup, merpati-merpati itu mengotori Gahwand dengan kotoran mereka
“AAAAAAAAAAAAAAARRRRRGH!!!”
***
“Kurasa merpati-merpati itu sudah
pergi.” ucap Oli.
“Ya, kau dan Aaron telah
menyelamatkan rumahku, terima kasih banyak, banyak sekali terima kasih!” Phillip
pun memeluk Oli.
“Um, jangan peluk seperti ini
dong! Lagipula kau terlalu berlebihan dalam menggunakan kata.”
Phillip melepas pelukannya “Oh,
kau benar.”
Mereka akhirnya kembali ke ruang
musik, tapi sebelum itu, Oli membukakan pintu saat Aaron tiba. Oli menjelaskan
bahwa Phillip sudah tahu bahwa ia merupakan teen
secret agent, Aaron mengira bahwa hal itu wajar, ia pikir bahwa Phillip
merupakan salah satu klien yang sudah mereka lindungi. Aaron dan Oli akhirnya
melakukan fist bump khas mereka
merayakan keberhasilan mereka.
***
Kembali ke Gahwand’s Incorporated, Gahwand akhirnya keluar dari gedung
tersebut penuh dengan kotoran yang membuat semua orang di sekitar berteriak
dengan histeris dan berlari menjauhi Gahwand.
Comments
Post a Comment