Top Reality Episode 9
Top Reality is classified PG, for general reading but some scenes may be unsuitable for children
“Sebelumnya di Top Reality,
kedua tim memulai tantangan paintball, Felicia ingin beristirahat setiap ia dan
Carlos berjalan sekitar lima puluh meter. Snookie mulai bertengkar dengan
Audrina, namun Lil Shawna ikut-ikutan, Carlos dan Felicia tidak mampu menghentikan
mereka, sehingga kerja sama mereka menjadi goyah dan mereka harus rela
terkalahkan oleh tim Hitam. Pada akhirnya, Katie mengundurkan diri karena ia
dikejar-kejar oleh polisi karena menggunakan granat cat illegal. Tinggal tiga
belas kontestan lagi, satu milyar Rupiah menanti, siapakah yang akan
tereliminasi berikutnya? Cari tahu di episode kali ini dalam Top Reality!”
jelas Ryan.
Twelve contestants
One Winner
One billion Rupiah Cash Prize
Who will win?
Top Reality
Episode 9
Keesokan harinya, Snookie dan
Felicia terlihat kesal terhadap Audrina dan Lil Shawna, begitu juga mereka.
“Felicia, Audrina udah ga bisa dipercaya lagi, dia bakal dikeluarkan dari aliansi kita!” kata Snookie.
“Ya…, lagipula dia udah berkhianat…” kata Felicia.
“Felicia, Audrina udah ga bisa dipercaya lagi, dia bakal dikeluarkan dari aliansi kita!” kata Snookie.
“Ya…, lagipula dia udah berkhianat…” kata Felicia.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Audrina: “Gue udah
bener-bener marah banget sama Snookie, dia *disensor*.”
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Seperti biasa, kedua tim tiba
di kuil Campfire, namun Ryan belum datang.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Miranda: “Kami sudah
berkumpul di kuil Campfire, namun Ryan belum datang-datang juga, kami udah
nunggu sekita duapuluh menit dan…”
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Hei, apa ini?” tanya Miranda
sambil mengambil secarik kertas, lalu ia membacakan surat tersebut “Untuk kedua
tim, saya telah memanggil kalian ke kuil campfire, tapi saya salah. Temui saya
di dapur, kalian akan memasak.”
“KYAAAAAAAAAA!!” teriak Taylor dan Rachel.
“KYAAAAAAAAAA!!” teriak Taylor dan Rachel.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Taylor: “KYAAAAAAAAAA!! Gue
suka banget masak! Gue rasa keberuntungan akan di pihak tim hitam!”
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kedua tim tiba di dapur dan
menemui Ryan.
“Kedua tim, saya telah mengejutkan kalian dan kalian akan memasak, dan saya akan memperkenalkan kedua juri tamu kita kali ini.” jelas Ryan.
Kedua juri tamu tiba.
“Kedua tim, perkenalkan kedua juri kita kali ini, Anthony dan Harold, Anthony adalah seorang ahli kuliner, sedangkan Harold adalah seorang koki. Kali ini, kalian akan membuat tiga makanan, hidangan utama, hidangan pembuka dan hidangan penutup. Bahan-bahannya sudah disediakan di kulkas. Jadi siapa yang akan jadi kapten?” jelas Ryan.
“Gue akan jadi kapten tim hitam!” jawab Taylor.
“Kedua tim, saya telah mengejutkan kalian dan kalian akan memasak, dan saya akan memperkenalkan kedua juri tamu kita kali ini.” jelas Ryan.
Kedua juri tamu tiba.
“Kedua tim, perkenalkan kedua juri kita kali ini, Anthony dan Harold, Anthony adalah seorang ahli kuliner, sedangkan Harold adalah seorang koki. Kali ini, kalian akan membuat tiga makanan, hidangan utama, hidangan pembuka dan hidangan penutup. Bahan-bahannya sudah disediakan di kulkas. Jadi siapa yang akan jadi kapten?” jelas Ryan.
“Gue akan jadi kapten tim hitam!” jawab Taylor.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Miranda: “Taylor mengatakan
bahwa ia suka masak, jadi ini bisa jadi bagus kalo dia jadi kapten tim.”
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Aku akan jadi kapten!” jawab
Snookie.
“Baiklah, Snookie, sekali lagi, kau jadi kapten tim hitam, kalian punya waktu untuk mendiskusikan makanan yang akan kalian buat selama lima menit, lalu kalian akan masak, waktu kalian satu jam! Dimulai dari sekarang!” seru Ryan. Satu jam dimulai dari sekarang.
“Tim hitam, kira-kira makanan apa yang akan Ryan dan para juri suka?” tanya Taylor.
“Gue ada ide, kita bisa bikin masakan Italia.” jawab Timothy.
“Ya, gue rasa lumayan.” kata Miranda.
“Oke, kita akan buat appetizer, hidangan utama dan hidangan penutup, ada usul?” tanya Taylor.
“Kalo hidangan pembukanya Garlic Cheese Bread aja.” jawab Rachel.
“Rachel, Garlic Bread bukan dari Italia kali.” kata Timothy.
“Diam!” teriak Rachel.
“Oh ya, kalo hidangan pembukanya Garlic Cheese Bread, kita akan membuat Pizza!” seru Dominic.
“Ya, ide bagus, Dominic, berarti hidangan penutupnya Tiramisu, ada yang keberatan?” tanya Taylor, semuanya menggelengkan kepala.
“Baiklah, Snookie, sekali lagi, kau jadi kapten tim hitam, kalian punya waktu untuk mendiskusikan makanan yang akan kalian buat selama lima menit, lalu kalian akan masak, waktu kalian satu jam! Dimulai dari sekarang!” seru Ryan. Satu jam dimulai dari sekarang.
“Tim hitam, kira-kira makanan apa yang akan Ryan dan para juri suka?” tanya Taylor.
“Gue ada ide, kita bisa bikin masakan Italia.” jawab Timothy.
“Ya, gue rasa lumayan.” kata Miranda.
“Oke, kita akan buat appetizer, hidangan utama dan hidangan penutup, ada usul?” tanya Taylor.
“Kalo hidangan pembukanya Garlic Cheese Bread aja.” jawab Rachel.
“Rachel, Garlic Bread bukan dari Italia kali.” kata Timothy.
“Diam!” teriak Rachel.
“Oh ya, kalo hidangan pembukanya Garlic Cheese Bread, kita akan membuat Pizza!” seru Dominic.
“Ya, ide bagus, Dominic, berarti hidangan penutupnya Tiramisu, ada yang keberatan?” tanya Taylor, semuanya menggelengkan kepala.
“Oke.” kata Carlos sambil
membawa sekardus jeruk, namun ia terjatuh dan kardusnya mengenai Snookie.
“Carlos!” teriak Snookie.
“Kapten, maafkan aku, aku kepeleset, sungguh!” kata Carlos.
“AMBILIN LAGI!” teriak Snookie.
“Iya!” teriak Carlos kembali mengambil sekardus jeruk.
“Carlos!” teriak Snookie.
“Kapten, maafkan aku, aku kepeleset, sungguh!” kata Carlos.
“AMBILIN LAGI!” teriak Snookie.
“Iya!” teriak Carlos kembali mengambil sekardus jeruk.
Taylor dan Rachel mulai membuat
adonan untuk Pizza, sedangkan Dominic dan Gustav membuat adonan garlic bread,
dan Timothy dan Miranda membuat Tiramisu. Kerja sama mereka sangat baik.
Namun sebaliknya, kerja sama
tim putih mulai kacau.
“Carlos, loe gimana sih!? Loe ambil jeruknya kayak ginian!” teriak Snookie.
“Maaf, Snookie, aku ga tau!” kata Carlos.
Lalu Lil Shawna datang dan marah “Snookie, loe emang gitu ya! Loe jangan gitu dong!”
“Heh, loe ga usah ikut campur! Kembali bekerja!” teriak Snookie.
“Iya, loe sendiri ga kerja!” teriak Lil Shawna.
“Carlos, loe gimana sih!? Loe ambil jeruknya kayak ginian!” teriak Snookie.
“Maaf, Snookie, aku ga tau!” kata Carlos.
Lalu Lil Shawna datang dan marah “Snookie, loe emang gitu ya! Loe jangan gitu dong!”
“Heh, loe ga usah ikut campur! Kembali bekerja!” teriak Snookie.
“Iya, loe sendiri ga kerja!” teriak Lil Shawna.
“Taylor, kejunya cheddar
biasa atau quickmelt?” tanya Dominic.
“Pake Quickmelt aja, biar cepat leleh dan lebih enak.” jawab Taylor.
“Pake Quickmelt aja, biar cepat leleh dan lebih enak.” jawab Taylor.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Taylor: “Kita memutuskan
untuk memakai keju cepat leleh, kami menggunakan Kraft Quickmelt!”
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Oli dan Felicia mengeluarkan
bolu Alaska.
“Oli, ini tidak telrihat seperti bolu Alaska.” kata Felicia.
“Tenang, aku akan menyalakan korek dan membakar bolu ini, tapi ga sampai kebakar.” kata Oli. Lalu ia menyalakan korek api, namun apinya terkena alis Snookie.
“AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAARRRRRRRRRRGH!!! ALIS GUE!!!!” teriak Snookie. Lalu ia menyalakan keran dan mengusap alisnya dengan air.
“Snookie, maaf aku ga lihat.” ucap Oli.
“LOE! LOE PASTI SENGAJA! TEGANYA LOE BAKAR ALIS GUE!” teriak Snookie.
“Apa!? Aku ga sengaja, bodoh!” teriak Oli.
“Loe manggil gue bodoh ya!?” teriak Snookie.
“Snookie, udah cukup, dia ga sengaja, dia ga nyadar, loe harus maafin dia!” teriak Lil Shawna.
“Terserah apa kata loe lah!” teriak Snookie pergi.
“Oli, lain kali kau harus hati-hati, dan aku ada rencana.” kata Lil Shawna.
“Oli, ini tidak telrihat seperti bolu Alaska.” kata Felicia.
“Tenang, aku akan menyalakan korek dan membakar bolu ini, tapi ga sampai kebakar.” kata Oli. Lalu ia menyalakan korek api, namun apinya terkena alis Snookie.
“AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAARRRRRRRRRRGH!!! ALIS GUE!!!!” teriak Snookie. Lalu ia menyalakan keran dan mengusap alisnya dengan air.
“Snookie, maaf aku ga lihat.” ucap Oli.
“LOE! LOE PASTI SENGAJA! TEGANYA LOE BAKAR ALIS GUE!” teriak Snookie.
“Apa!? Aku ga sengaja, bodoh!” teriak Oli.
“Loe manggil gue bodoh ya!?” teriak Snookie.
“Snookie, udah cukup, dia ga sengaja, dia ga nyadar, loe harus maafin dia!” teriak Lil Shawna.
“Terserah apa kata loe lah!” teriak Snookie pergi.
“Oli, lain kali kau harus hati-hati, dan aku ada rencana.” kata Lil Shawna.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Oli: “Lil Shawna
memberitahuku rencana untuk mengajar Snookie sedikit belajar menghormati, tapi
bukan cara yang digunakan oleh guru.”
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Carlos, ambilkan tas make-up
gue!” perintah Snookie.
“Kenapa kau ga ambil sendiri?!” tanya Carlos.
“Gue kapten loe!” teriak Snookie.
“Baiklah!” kata Carlos, lalu ia pergi.
“Carlos!” panggil Oli menemuinya.
“Ada apa, Oli?” tanya Carlos.
Oli berbisik kepada Carlos.
“Kenapa kau ga ambil sendiri?!” tanya Carlos.
“Gue kapten loe!” teriak Snookie.
“Baiklah!” kata Carlos, lalu ia pergi.
“Carlos!” panggil Oli menemuinya.
“Ada apa, Oli?” tanya Carlos.
Oli berbisik kepada Carlos.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Carlos: “Oli punya rencana
untuk mengajarkan Snookie sedikit hormat, tapi bukan cara guru, ini rencananya,
aku akan ambil tas make-upnya, lalu mendekatkannya kepada lebah, dan lari dan
melempar kepada yang lain! Hingga Snookie masuk ke dalam kulkas…, sebenernya
aku ga mau melakukan ini.”
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Setelah Carlos mengambil tas
make-up Snookie, ia mendekatkan tas tersebut ke sarang lebah, lalu ia berlari
saat lebah mengejarnya. “AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAARRRRRRRRRRRRGH!!”
teriaknya setelah ia masuk ke dalam dapur dan melempar tas tersebut kepada Lil
Shawna. Carlos akhirnya kena sengatan lebah.
Lil Shawna melempar tas tersebut kepada Audrina, lalu ia melempar kepada Oli, lalu melemparnya lagi kepada Felicia, lalu Felicia tanpa sengaja menolak lemparan Oli yang membuat tas tersebut masuk ke dalam kulkas.
“Di dalam kulkas!” teriak Felicia.
Snookie segera mengambil tas make-upnya di dalam kulkas, namun Lil Shawna menutup pintu kulkas tersebut dan menguncinya.
“LIL SHAWNA!!!” teriak Snookie.
“TIDAK!!” teriak Carlos sambil mengeluarkan hidangan utama tim putih yang sudah gosong dan terbakar.
Oli menyiram makanan tersebut dengan air dan apinya padam.
“Aduh, sial! Kalo hidangan utamanya gosong, gimana dengan hidangan pembukanya?” tanya Lil Shawna.
Lil Shawna melempar tas tersebut kepada Audrina, lalu ia melempar kepada Oli, lalu melemparnya lagi kepada Felicia, lalu Felicia tanpa sengaja menolak lemparan Oli yang membuat tas tersebut masuk ke dalam kulkas.
“Di dalam kulkas!” teriak Felicia.
Snookie segera mengambil tas make-upnya di dalam kulkas, namun Lil Shawna menutup pintu kulkas tersebut dan menguncinya.
“LIL SHAWNA!!!” teriak Snookie.
“TIDAK!!” teriak Carlos sambil mengeluarkan hidangan utama tim putih yang sudah gosong dan terbakar.
Oli menyiram makanan tersebut dengan air dan apinya padam.
“Aduh, sial! Kalo hidangan utamanya gosong, gimana dengan hidangan pembukanya?” tanya Lil Shawna.
“Oke, udah matang!” kata
Dominic dan Gustav mengeluarkan Pizza buatan mereka dari oven, mereka yakin
bahwa para juri akan suka.
“Oke, kita pasti akan menang!” kata Taylor.
“Oke, kita pasti akan menang!” kata Taylor.
Pada saat waktu habis,
Audrina menaruh jimatnya di dekat hidangan buatan tim putih.
“Baiklah, kami akan mulai mencicipi makanan dari tim hitam terlebih dahulu, terlihat sangat lezat!” kata Ryan. Ia dan kedua juri mulai mencicipi Garlic Cheese Bread, Pizza dan Tiramissu dari tim Hitam.
“Baiklah, ini sangat enak.” kata Harold.
“Pizzanya sangat enak, tapi kalian terlalu banyak memakai keju cheedar cepat leleh, sebaiknya kalian memakai keju mozarella.” kata Anthony.
“Ya, terima kasih.” jawab Taylor.
“Sekarang, kita beralih ke tim putih.” kata Ryan menghampiri tim putih.
“Silahkan.” ucap Lil Shawna.
Ryan, Anthony dan Harold mulai memakan hidangan tim putih, namun mereka merasa tidak enak.
“Makanan macam apa ini!?” teriak Harold.
“Maaf, kita telat ngeluarin makanannya dari oven.” kata Carlos.
“Jadinya banyak bagian yang gosong.” kata Oli.
“Omong-omong, mana Snookie?” tanya Ryan.
“Snookie!?” teriak Felicia, lalu ia bergegas membuka kunci kulkas dan mengeluarkan Snookie dari dalam kulkas.
“Akhirnya! Gue masih hidup!” teriak Snookie menggigil kedinginan.
“Snookie, syukurlah loe baik-baik aja!” kata Felicia.
“Kita udah pasti kalah lah!” kata Snookie, lalu ia melihat jimat Audrina. “Hei, apa ini?”
“Oh, itu jimat gue! Gue ambil pada episode sebelumnya!” jawab Audrina.
“AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAARRRRRRRRRGH!!! Kita akan terkutuk!” teriak Carlos.
“Carlos, ga apa-apa kok!” kata Audrina.
Lalu Ryan kaget saat melihat jimat Audrina, dan ia berkata “Hah! Sudah saya bilang di episode sebelumnya, jangan ambil benda seperti ini!”
“Gue ga tau!” kata Audrina.
“Kalo kau mengambil ini, timmu akan terkutuk!” kata Ryan. Lalu ia menatap tim Hitam “Tim Hitam, kalian adalah pemenang tantangan episode kali ini.”
“YEAAAAAAAAAAAAAH!!!” seru semua anggota tim hitam.
“Karena kalian memenangkan tantangan ini, kalian mendapatkan voucher makan gratis di restoran bintang lima pilihan dari Yahoo! Indonesia.” lanjut Ryan.
“YA! Kita boleh makan gratis!” seru Taylor.
“Baiklah, kami akan mulai mencicipi makanan dari tim hitam terlebih dahulu, terlihat sangat lezat!” kata Ryan. Ia dan kedua juri mulai mencicipi Garlic Cheese Bread, Pizza dan Tiramissu dari tim Hitam.
“Baiklah, ini sangat enak.” kata Harold.
“Pizzanya sangat enak, tapi kalian terlalu banyak memakai keju cheedar cepat leleh, sebaiknya kalian memakai keju mozarella.” kata Anthony.
“Ya, terima kasih.” jawab Taylor.
“Sekarang, kita beralih ke tim putih.” kata Ryan menghampiri tim putih.
“Silahkan.” ucap Lil Shawna.
Ryan, Anthony dan Harold mulai memakan hidangan tim putih, namun mereka merasa tidak enak.
“Makanan macam apa ini!?” teriak Harold.
“Maaf, kita telat ngeluarin makanannya dari oven.” kata Carlos.
“Jadinya banyak bagian yang gosong.” kata Oli.
“Omong-omong, mana Snookie?” tanya Ryan.
“Snookie!?” teriak Felicia, lalu ia bergegas membuka kunci kulkas dan mengeluarkan Snookie dari dalam kulkas.
“Akhirnya! Gue masih hidup!” teriak Snookie menggigil kedinginan.
“Snookie, syukurlah loe baik-baik aja!” kata Felicia.
“Kita udah pasti kalah lah!” kata Snookie, lalu ia melihat jimat Audrina. “Hei, apa ini?”
“Oh, itu jimat gue! Gue ambil pada episode sebelumnya!” jawab Audrina.
“AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAARRRRRRRRRGH!!! Kita akan terkutuk!” teriak Carlos.
“Carlos, ga apa-apa kok!” kata Audrina.
Lalu Ryan kaget saat melihat jimat Audrina, dan ia berkata “Hah! Sudah saya bilang di episode sebelumnya, jangan ambil benda seperti ini!”
“Gue ga tau!” kata Audrina.
“Kalo kau mengambil ini, timmu akan terkutuk!” kata Ryan. Lalu ia menatap tim Hitam “Tim Hitam, kalian adalah pemenang tantangan episode kali ini.”
“YEAAAAAAAAAAAAAH!!!” seru semua anggota tim hitam.
“Karena kalian memenangkan tantangan ini, kalian mendapatkan voucher makan gratis di restoran bintang lima pilihan dari Yahoo! Indonesia.” lanjut Ryan.
“YA! Kita boleh makan gratis!” seru Taylor.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Carlos: “Kalo urusan vote,
siapa ya yang aku pilih? Aku memutuskan untuk memilih Audrina, karena ia
mengambil sebuah jimat yang menyebabkan kesialan. Sebenernya aku mau vote
Snookie, tapi Audrina lebih parah.”
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tim Putih tiba di kuil
Campfire pada jam sembilan malam.
“Tim putih, kalian adalah tim terlemah pada episode kali ini, saya katakan bahwa kerja sama tim kalian mulai kacau, dimulai dari pertengkaran Lil Shawna dan Snookie, hingga jimat yang diambil Audrina. Baiklah, ada tujuh orang anggota yang sudah menentukan siapa yang pantas untuk pulang, tapi saya punya enam buah sate. Selamat untuk yang bertahan, Lil Shawna,” jelas Ryan.
Lil Shawna mengambil sate pertama.
“…Oli, Johan, Felicia, Carlos.” lanjut Ryan.
Tinggal Audrina dan Snookie yang belum mendapatkan sate.
“Audrina dan Snookie, kalian adalah kontestan terlemah pada episode kali ini, dan salah satu dari kalian memiliki vote terbanyak, saya hanya punya satu sate lagi, saat saya panggil salah satu dari kalian, kalian ambil sate ini dan kalian masih berkesempatan untuk mendapatkan satu milyar Rupiah. Nama yang tidak saya panggil adalah yang memiliki vote terbanyak dan harus mengemas barangnya dan melangkah ke dermaga penyesalan serta pulang. Audrina, pada episode sebelumnya, kau mengambil sebuah jimat kesialan, namun kau menggunakannya pada episode kali ini. Snookie, Lil Shawna berkata bahwa kau bukanlah kapten yang baik, hingga kerja sama tim mulai kacau. Dan selamat untuk…” jelas Ryan.
Audrina dan Snookie sama-sama tegang.
“…Snookie, kau boleh tinggal selama satu episode lagi.” lanjut Ryan.
“Terima kasih.” ucap Snookie.
“Audrina, maaf, kau memiliki vote terbanyak, saya tahu kau tidak memperhatikan saya pada episode sebelumnya.” kata Ryan.
“Saya bukannya tidak memperhatikan, tapi saya terlambat datang untuk mendengarkan instruksi.” kata Audrina.
“Audrina, lain kali kau jangan terlambat datang, bisa saja kau ketinggalan informasi. Silahkan kemas barangmu dan pulang.” ucap Ryan.
Lalu Audrina melangkah menuju kabin tim Putih untuk mengemas barangnya, lalu ia melangkah ke dermaga penyesalan dan pulang.
“Aku akan merindukanmu, Audrina!” ucap Felicia.
“Tim putih, kalian adalah tim terlemah pada episode kali ini, saya katakan bahwa kerja sama tim kalian mulai kacau, dimulai dari pertengkaran Lil Shawna dan Snookie, hingga jimat yang diambil Audrina. Baiklah, ada tujuh orang anggota yang sudah menentukan siapa yang pantas untuk pulang, tapi saya punya enam buah sate. Selamat untuk yang bertahan, Lil Shawna,” jelas Ryan.
Lil Shawna mengambil sate pertama.
“…Oli, Johan, Felicia, Carlos.” lanjut Ryan.
Tinggal Audrina dan Snookie yang belum mendapatkan sate.
“Audrina dan Snookie, kalian adalah kontestan terlemah pada episode kali ini, dan salah satu dari kalian memiliki vote terbanyak, saya hanya punya satu sate lagi, saat saya panggil salah satu dari kalian, kalian ambil sate ini dan kalian masih berkesempatan untuk mendapatkan satu milyar Rupiah. Nama yang tidak saya panggil adalah yang memiliki vote terbanyak dan harus mengemas barangnya dan melangkah ke dermaga penyesalan serta pulang. Audrina, pada episode sebelumnya, kau mengambil sebuah jimat kesialan, namun kau menggunakannya pada episode kali ini. Snookie, Lil Shawna berkata bahwa kau bukanlah kapten yang baik, hingga kerja sama tim mulai kacau. Dan selamat untuk…” jelas Ryan.
Audrina dan Snookie sama-sama tegang.
“…Snookie, kau boleh tinggal selama satu episode lagi.” lanjut Ryan.
“Terima kasih.” ucap Snookie.
“Audrina, maaf, kau memiliki vote terbanyak, saya tahu kau tidak memperhatikan saya pada episode sebelumnya.” kata Ryan.
“Saya bukannya tidak memperhatikan, tapi saya terlambat datang untuk mendengarkan instruksi.” kata Audrina.
“Audrina, lain kali kau jangan terlambat datang, bisa saja kau ketinggalan informasi. Silahkan kemas barangmu dan pulang.” ucap Ryan.
Lalu Audrina melangkah menuju kabin tim Putih untuk mengemas barangnya, lalu ia melangkah ke dermaga penyesalan dan pulang.
“Aku akan merindukanmu, Audrina!” ucap Felicia.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Selanjutnya, di Top Reality,
keduabelas kontestan kedatangan tamu militer yang sangat galak yang bernama
Mark.
“Dasar bodoh! Karena kalian akan mendengar tantangan kalian selanjutnya!” teriak pria tersebut.
Timothy tidak menghormati Mark.
“Gue ga suka musik ini, gue capek!” teriak Timothy pada Mark.
“KALO GITU PUSH-UP DUA PULUH KALI!” teriak Mark.
“PUSH-UP TIGA PULUH KALI!” teriak Mark.
“Terima kasih, *DISENSOR*!” ucap Timothy.
Lalu Mark benar-benar marah.
Namun, ia mendapatkan ciuman pertama dari Rachel.
Lalu Rachel dan Timothy berciuman.
Pada akhirnya, salah satu dari mereka akan tereliminasi.
“Dasar bodoh! Karena kalian akan mendengar tantangan kalian selanjutnya!” teriak pria tersebut.
Timothy tidak menghormati Mark.
“Gue ga suka musik ini, gue capek!” teriak Timothy pada Mark.
“KALO GITU PUSH-UP DUA PULUH KALI!” teriak Mark.
“PUSH-UP TIGA PULUH KALI!” teriak Mark.
“Terima kasih, *DISENSOR*!” ucap Timothy.
Lalu Mark benar-benar marah.
Namun, ia mendapatkan ciuman pertama dari Rachel.
Lalu Rachel dan Timothy berciuman.
Pada akhirnya, salah satu dari mereka akan tereliminasi.
Comments
Post a Comment